Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Cari iLmu DuNk

Rabu, 15 Desember 2010

EMILE DURKHEIM


A.    BIOGRAFI
Emile Durkheim lahir di epinal, prancis 15 April 1858, ia keturunan pendeta yahudi dan ia sendiri belajar untuk belajar jadi pendeta (rabbi). Tetapi ketika umur 10 tahun ia menolak menjadi pendeta sejak itu perhatiannya terhadap agama lebih bersifat akademik ketimbang teologis (Mastrovic, 1998). Ia bukan hanaya kecewa terhadap pendidikan agama, tetapi juga pendidikan pada umumnya dan banyak memberikan perhatian pada maslaah kesustraan dan estetika. Ia juga menbdalami metode ilmiah dan prinsip moral yang di perlukan untuk memahami kehidup sosial, ia menolak tradisional dalam filsafat dan berupaya mendapat pendidikan ilmiah yang dapat di sumbangkan untuk pedoman masyarakat. Meski ia tertarik pada sosiologi ilmiah tetapi waktu itu belum ada bidang studi sosiologi sehingga antara 1882-1887 ia mengajar filsafat di sejumlah sekolah di paris.
Hasratnya terhadap ilmu makinn besar kaiatannya dalam  perjalannya ke jerman ia berkenalan dengan psikologi ilmiah yang di rintis oleh Wilhelm Wundt (Durkhaime 1993/1887) beberapa tahun sesudah kunjungannya ke jerman, Durkhaime menerbitkan sejumlah buku di antaranya adlah tentang pengalaman selama di jerman (R.jones.1994). penerbitan bukunya itu membantu Durkhaime mendapat jabatan di jurusan filsafat Universitas Bordeaux tahun 1887. disinilah Durkaime pertama kali memberikan kuliah ilmu sosial di Universitas Prancis. Ini adalah sebuah prestasi istimewa karena hanya berjarak satu dekade sebelum kehebohan meledak di Universitas Prancis karena nama Auguste Comte muncul dalam disertasi seorang mahasiswa. Tanggung jawab Durkhaime adalah mengajarkan padagogik di sekolah pengajar dan kuliah terpenting adalah bidang pendidikan moral. Tujuan interaksional umum mata kuliahnya adalah mengkomunikasiskan sistem moral kepada para pengajar yang di harapkan kemudian akan di teruskan kepad anak-anak muda dalam rabngka membantu menanggulangi kemerosotan moral yang di lihatnya terjadi di tengah masyarakat prancis.
Tahun-tahun berikutnya di tandai oleh serentetan kesuksesan pribadi. Tahun 1893 ia menerbitkan tesis Doktornya, The Devisien of labor in society dalam bahasa perancis dan tesisnya tentang Montesque dalam bahasa latin (W.Miller, 1993). Buku metodologi utama, the Rule of sosiological method , terbit tahun 1899 di ikuti (tahun 1897) oleh hasil penelitian empiris bukunya itu dalam dalam studi tentang bunuh diri, sekitar tahun 1896 ia menjadi profeesor penuh di Universitas Bordeaux. Tahun 1902 ia mendapat kehormatan mengajar di Universitas di Prancis yang terkenal, Sorbonne, dan tahun 1906 ia menjadi profesor ilmu pendidikan dan pada tahun 1913 titel ini diubah menjadi profesor ilmu pendidikan dan sosiologi. Karyanya yang sangat terkenal lainnya, the elementary forms of religious life, di terbitkan pada 1912.
Kini Durkhaime sering dianggap menganut pemikiran politik konservatif dan pengaruhnya dalam kajian sosiologi jelas bersifat konservatif pula. Tetapi di masa hidupnya ia dianggap berpikirtan libberal dan ini di tunjukkan oleh peran publik aktif yang di mainkan dalam membela Alfred Dreyfus, seorang kapten tentara yahudi yang di jatuhi hukuman mati karena penghianatan yang oleh banyak orang di rasakan bermotif anti-yahudi.
Durkhaime merasa sangt terluka oleh kasus Dreyfus itu, terutama oleh pandangan anti-yahudi yang melatar belakangi pengadilan. Namun Durkhaime tidak mengaitkan pandangan anti-yahudi ini dengan rasialisme di kalangan rakyat perancis. Secara luas ia melihatnya sebagai gejala penyakit moral yang di hadapi masyarakat perancis sebagai keseluruhan (Birnbaum dan todd, 1995). Ia berkata
Bila masyarakat mengalami penderitaan, maka perlu menemukan seseorang yang dapat dinggap bertanggung jawab atas penderitaannya itu. Orang itu dapat di jadikan sasaran balas dendam kemalangan itu, dan orang yang menentang pendapat umum yang diskriminatif, biasanya akan di tunjukkan sebagai kambing hitam yang akan di jadikan korban, yang menyakinkan saya dalam penafsiran ini adalah cara-cara masyarakat menyambut hasil pengadilan Dreyfus1894.keriangan meluap di jalan raya, rakyat merayakan kemenangan atas apa yang dianggap sebagai penyebap penderitaan umum,sekurang-kurangnya mereka tahu siapa yang harus di salahkan atas kesulitan ekonomi dan kebejatan moral yang terjadi dalam masyarakat mereka; kesusahan itu berasal dari yahudi, melalui fakta ini juga segala sesuatu telah di lihat menjadi bertambah baik dan rakyat merasa terhibur.(lukes, 1972:345).
Perhatian Durkhaime terhadap perkara Dreyfus berasal dari perhatiannya yang mendalam seumur hidupnya terhadap morallitas dan krisis moral yang di hadapi masyarakat modern. Menurut Durkhaime, jawaban atas perkawa Dreyfus dan krisis moral seperti itu terletak di akhir kekacauaan moral dalam masyarakat. Karena perbaikan moral itu tidak dapat di lakukan secara cepat dan mudah, Durkhaime yang menyarankan tindakan yang lebih khusus, seperti menindak tegas orang yang mengobarkan rasa benci terhadap orang lain dan pemerintah harus berupaya menunjukkan kepada publik bahwa menyebarkan rasa kebencian itu adalah perbuatan menyesatkan dan terkutuk. Ia mendesak rakyat agar :“mempunyai keberanian untuk secara lantang  menyatakan apa yang mereka pikirkan dan bersatu untuk mencapai kemenangan dalam perjuangan menentang kegilaan publik”(Lukes, 1972;347)
Tetapi minat Durlhaime terhadap sosialisme juga di jadikan bukti bahwa ia menentang pemikiran yang menganggapnya seorang konservatif , meski jenis pemikiran sosialismenya sangat berbeda dengan pemikiran Marx dan pengikutnya. Durkhaime sebenarnya menamakan Marxisme sebagai”seperangkat hipotesis yang dapat di bantah dan ketinggalan zaman”(Lukes, 1972;323). Menurut Durkhaime, sosialisme mencerminkan gerakan yang diarahkan pada pembaruan moral masyarakat melalui moralitas ilmiah dan ia tidak tertaraik pada metode politik jangka pendek atau pada aspek ekonomi dari sosialis. Ia tak melihat proletariat sebagai penyelamat masyarakat dan ia sangat menentang agitasi atau tindak kekerasan. Menurut Durkhaime, sosialisme sangat berbeda dari apa yang biasanya kita pikirkan sebagai sosialisme. Bag Durkhaime, sosialisme mencerminkan sebuah sistem di mana di dalamnya prinsip moral di temukan memlalui prinsip sosiologis ilmiah di tempat prinsip moral itu di terapkan.
Durkhaime berpengaruh besar dalam pembangunan sosiologi, tetapi pengaruhnya tidak hanya terbatas di bidang sosiologi saja. Sebagian besar pengaruhnya terhadap bidang lain tersalur melalui jurnal L’annee sociologique yang didirikan tahun 1898. sebuah lingkaran iltelektual muncul sekeliling jurnal itu dan Durkhaime berada di pusatnya. Melalui jurnal itu, Durkhaime dan gagasannya mempengaruhi berbagai bidang seperti antropologi, sejarah, bahasa dan psikologi – yang agak ironis, mengingat serangannya terhadap bidang psikologis
Durkhaime meninggal pada 15 November 1917 sebagai seorang tokoh intelektual Prancis tersohor. Tetapi, karya Durkhaime mulai memengaruhi sosiologi Amerika dua puluh tahun sesudah kematiannya, yakni setelah terbitnya The Structure Of Social Action (1937) karya talcot Parson

Tidak ada komentar:

Posting Komentar