Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Cari iLmu DuNk

Rabu, 15 Desember 2010

IBNU KHALDUM


A.    BIOGRAFI
Ada kecenderungan menganggap sosiologi sebagai fenomena yang relatif modern, semata-mata sebagai fenomena barat. Sebanarnya para serjana telah sejak lama melakukan studi sosiologi dan ada yang berasal dari kawasan lain. Contohnya adalah Abdul Rahman Ibnu Khaldun.
    Ibnu Khaldun lahir di tunisia, afrika Utara, 27 Mei 1332(Faghirzaden,1982).lahir dari keluarga pelajar, Ibnu Khaldun di masukkan sekolah al-Qur’an, kemudian mempelajari matematika dan sejarah. semasa hidupnya ia membantu berbagai sultan di tunisia, maroko, spanyol, dan aljazair sebagai duta besar, bendahara dan anggota dewan penasehat sultan. Iapun pernah di penjarakan selama dua tahun di maroko karena kenyakinannya bahwa penguasa negara bukan pimpinan yang mendapat kekuasaan dari tuhan. Setelah kurang dari dua dekade aktif di bidang politik Ibnu Khaldun kembali ke Afrika Utara. Di situ ia melakukan study dan menulis secara intensif selama 5 tahun. Karya yang di hasilkan selama 5

NORBERT ELIAS

A. BIOGRAFI
Noerbert Elias mempunyai karier yang menarik dan mengandung pelajaran . ia menulis buku yag paing penting pada 1930 – an, tetapi ketiaka itu bukunya tidak di hiraukan orang hingga beberapa tahun terbit. Tetapi, di penghujung Usianya Elias dan karyanya mulai di kenal, terutama di Inggris dan Belanda. Kini reputasi Elias meningkat dan karyanya makin mendapat perhartian dan pengakuan di seluruh dunia(Smits,2001). Elias berumur 93 tahun (meninggal tahun 1990), cukup lama tertunda untuk menikmati pengakuan atas arti penting karyanya.
    Elias lahir di Breslau, Jerman tahun 1897(Mannel, 1992), ayahnya seorang pengusaha pabrik kecil dan kehidupan keluarganya cukup menyenangkan. Ia di besarkan dalam keluarga sejahtera yang membekalinya dengan kepercayaan diri yang kuat yang bermanfaan baginya kemudian ketika karyanya di hargai.
Saya telah di bekali dengan perasaan aman yang besar sejak masa kanak – kanak..saya mempunyai perasaan aman yang mendasar yang besar, perasaan yang dalam menhadapi suatu permasalahan alhornya akan menghasilkan penyelesaiaan yang

GEORG SIMMEL

A.  BIOGRAFI
Simmel lahir di Berlin, 1 Maret 1858. ia mempelajari berbagai cabang ilmu di Universitas Berlin. Tetapi, upaya pertamanya untuk menyusus disertasi di tolak dan salah satu profesor pun mengatakan “kami akan banyak membantu tak mendorongnya ke arah ini(Frisby 1984;23). Meski proposal pertamanya di tolak, ia mempertahankan disertasi dan menerima gelart doktor filsafat tahun 1881. hingga 1914 ia tetapi di Universitas Berlin berstatus tenaga pengajar meski hanya menduduki jabatan yang relatif tak penting sebagai “dosen privat” dari 1885-1900. dia kemudian ia menjadi dosen yang tak di gaji, yang kehidupanya tergantung pada honor dari mahasiswa. Meski honornya kecil, dalam jabatan ini kehidupan ekonominya agak baik karena ia seorang dosen yang cerdas dan menarik banyak mahasiswa yang membanyar.(Frisby, 1981;17;Salomen, 1963/1997). Gaya mengajarnya demikian populer, hingga bahkan orang terpelajar pun mengadiri kuliahnya.
Keterpinggiran Simmel pararel dengan fakta bahwa Simmel adak kontradiktif dan merupakan pribadi yang

JAMES COLOMAN

A.  BIOGRAFI
Colomen mempunya bermacam karier hebat dalam sosiologi; julukan ”teoritis “ hanya salah satu dari beberapa julukan yang dapat di terapkan padanya.ia menerima Ph.D dari Universitas Colombia tahun 1955, dan setahuh kemudian ia memulai karier akademisnya sebagai asisten Profesor di Univesitas Chicago (tahun 1973, ia kembali ke universutas ini setelah 14 tahun menerapkan di Univesitas jonh Hopkins dan melanjutkan karirnya di Chicago hingga akhir hanyatnya). Di tauhun yang sama ia mulai mengajar di Chicago, Colomen menjadi penulis Junior (bersama S.M Lipset dan Martin A Trow) salah satu studi menonjol dalam sejarah sosiologi industri , berjudul Union Democracy (disertasi Colommen di Colombia yang di bimbing oleh Lipset, menganalisis beberapa maslah yang di bahas dalam Union Democracy). Coloman kemudian mengalihkan perhatiannya kepada studi tentang pemuda dan pendidikan. Hasilnya puncaknya berupa laporan pemerintah federal (yang secara luas di kenal “coloman Report”) yang membantu melahirkan kebijakan yang sangat kontroversial mengenai pengakuan anak sekolah dengan bus sebagai metode untuk mencapai persamaan hak menurut ras di sekolah sekolah

MICHEL FOUCAULT

MICHEL FOUCAULT
(LYDIA ALIX FILLINGHAM)

A.    Biografi
Ketika ia mati kareba AIDS di tahun 1984 dalam usia 57 tahun, “Foucault mungkin adalah intelektual yang paling terkenal di dunia”(J.Miller,1993;13),kemasyuran itu berawal dari kumpulan karyanya yang mrngagumkanyang mempengaruhi pemikir di sejumlah bidang ilmu yang berbeda, trmasuk sosiologi.Foucault juga menempuh kehidupan yang menarik dan tema yang menandai kehidupannya itu cenderung menentukan karyanya, sebenarnya dapat dinyatakan bahwa malalui karnyanya ia mencoba memahami dirinya sendiri secara lebih baik dan kekuatan-kekuatan yang membuatnya menjalani kehidupan seperti yang di lakukan itu.
Di antara karyanya yang terakhir adalah trilogi yang memusatkan perhatian pada seks - the Histori of sexsuality(1980an), the care of the self(1984)dan the use of plesuer(1985).ketiga karya ini mencerminkan obsesi seumur hidupnya terhadap seks.sebagian besar kehidupannya rupanya telah di tentukan oleh obsesi ini, terutama tindakan

RANDALL COLLINS

A.  BIOGRAFI
Aku mulai menjadi sosiologi sejak muda. Ayahku bekerja di intelejensi militer di akhir perang dunia II, kemudian masuk ke Departemen Luar Negri  Amnerika sebagai pejabat dinas urusan Luar Negri. Salah satu kenang – kenanganku paling awal adalah kedatanganku di Berlin untuk bergabung dengan ayah di Musim panas tahun 1945. aku dan saudara wanitaku tak dapat bermain di taman karena di situ taman ranjau darat dan suatu hari serdadau rusia datang ke halaman belakang rumah kami untuk menggali kuburan korban perang. Kejadian ini memberiku perasaan bahwa konflik adalah penting bahwa kekerasan mungkin.
Kepindahan tugas ayahku selanjutnya membawaku ke Uni Soviet, kembali nke Jerman (kemudian di bawah pendudukan militer Amerika ),Spanyol dan Amerika selatan.

GEORGE CASPAR HOMANS

A.  BIOGRAFI
Mengapa saya menjadi sosiologi, yang sebagai besar karena faktor kebetulantelah di karuniakan dalam publikasi lain.(auto biografi lengkapnya,lihat Homans;1984). Karyaku dalam sosiologi berawal tahun 1933 ketika saya bergabung dengan Prof  Lawrence Henderson dan Elton Mayor di the Harvard Business School Henderson, seorang ahli biokimia, meneliti ciri-ciri dari pekerja industri, Mayor, seorang ahli Psikologi, meneliti faktor manusianya, Mayor kemusian menjadi direktur riset terkenal di Hawthone Plant of the Western Elektric Compani di Chicago
Saya ambil dalam kursus membaca dan diskusi yang di pimpin Mayo. Mayo meminta muridnya beberapa buku antara lain karya antropolog sosial terkenal terutama Mallinowski, Readcliffe Brown dan Firth.Mayo menginginkan kami membaca biku-buku itu sehingga kami dapat memahami dalam masyarakat aborigin, berbeda dengan masyarakat modern, upacara (keagamaan) sosial dapat membantu pekerjaan produktif

HERBERT SPENCER

A.  BIOGRAFI
Spencer lahir di Derby, Inggris, 27 April 1820. ia tak belajar seni Humaniora, tetapi di bidang teknik dan bidang utilitarian. Tahun 1837 ia mulai bekerja sebagai seorang insinyur sipil jalan kereta api, jabatan yang di pegangnya hingga tahun 1846.selama periode ini Spencer melanjutskan studi atas biaya sendiri dan mulai menerbitkan karya ilmiah dan politik.tahun 1848 spenser di tunjuk sebagai redaktur the economis dan gagasan intelektualnya mulai mantap. Tahun1850 ia menyelesaikan karya besar pertamanya, Social Statis. Selama menulis karya ini Spencer untuk pertama kalinya mengalami insomnia (tidak bisa tidur)dan dalam beberapa tahun berikutnya maslahmental dan fisiknya ini terus mengikat. Ia menderita gangguan syaraf sepanjang sisa hidupnya.

JURGEN HEBERMAS

A.  BIOGRAFI
Hebermas adalah seorang pemikir sosial byang sangt penting di dunia dewasa ini. Lahir di Dusseldorf, jerman 18 juni 1929 dari keluarga kelas menengah yang agak tradisional. Ayahnya pernah menjabat direktur kamar dagang. Ketika berusia belasan tahun, selama perang dunia II Hebermas sangat di pengaruhi oleh perang itu. Berakhirnya perang menimbulkan harapan dan peluang baru pemuda jerman, termasuk Hebermas. Hancurnya nazisme menimbulkan optimisme mengenai masa depan jerman. Namun Hebermas kecewa karena hampir tak ada kemajuan yang berarti di tahun-tahun permulaan sesudah perang. Dengan berakhirnya kekuasaan nazi, semua jenis peluang intelektual, dan buku-buku yang semula di larang di baca kini boleh di baca dan tersedia buat Hebermas. Termasuk literatur barat dan jerman maupun risalah yang di tulis oleh  Marx dan Engels. Antara tahun 1949 dan 1954 Hebermas mempelajari berbagai topik (antara filsafat, psikologi, kesustraan jerman) di Gottingen, Zurich, dan Boonn.

ROBERT K MERTON


A.  BIOGRAFI
Mudah mengidentifikasikan guru – guru utama saya, baiak yang dekat maupun yang jauh. Mereka adlah P.A Sorokin, yang mengarahkan saya ke pemikiran sosial eropa dan dengannyalah saya tak pernah putus hubungan meski saya tidak dapat mengikutinya dalam penelitian yang dilakukannya sejak akhir 1930 – an; kemudian Talcott Parson yang lebih muda, yang pemikirannya berpuncak kepada karnya besarnya; Structure of Social Action; ahli biokimia dan sosiolog, L.J Landerson, yang mengajari saya tentang disiplin investigasi ide – ide yang menarik; sejarahwan - ekonom E.F Gay, yang mengajari saya tentang pembangunan ekonomi sebagai sesuatu yang dapat di rekonstruksikan dari arsip; dan dekan ilmu sejarah sains, George Sarton, yang mengizinkan saya bekerja di bawah bimbingannya selama beberapa tahun di bengkel kerjanya yang sangat terkenal  di Widener Library of Harvad.

PETER M. BALU

A.  BIOGRAFI
Blau lahir di Wina, Austria, 7 Februari 1918. ia bermigrasi ke AS tahun 1939 dan menjadi warga AS tahun 1943. tahun 1942 ia menerima gelar BA dari Elmhrst College di
Elmhurst,Illionis. Pendidikannya terganggu karena perang dubia ke II dan ia bergabung dengan AD dan menerima pengharsgaan the Browzer Star. Setelah perang ia kembali ke sekolah dan menyeledaikan pendidikannya, menerima Ph.D. dari universitas Columbia tahun 1952.
Blau mendapatkan penghargaan luas pertama dalam sosiologi karena sumbangannya dalam studi tentang organisasi formal. Hasil studi empirisnya tentang organisasi dan buku ajar yang di tulisnya tentang organisasi formal masih tetap di kutip secara luas dan ia terus memberikan sumbangan yang berarti terhadap kajian tentang organisasi formal ini. Ia pun menulis bersama Otis Dudley Ducan, the American Occupational Structure yang memenangkan hadiah bergengsi Sorokin Award. Dari the American Sociological Assosiations tahun 1968.

TALCOTT PARSON

A.  BIOGRAFI
Parson lahir tahun 1902 di Colorado Spring, Colorado. Ia berasal dari latar belakang religius dan intelektual. Ayahnya seorang pendeta, profesor dan kemudian menjadi rektor sebuah perguruan tinggi kecil. Parson mendapat gelar sarjana muda dari Universitas Amherst tahun 1924 dan menyiapkan disertasinya di London School of Economics. Di tahun berikutnya ia pindah ke Heidelberg Jerman.Max Weber lama berkarier di Heidelberg dann meski ia meninggal 5 tahun sebelum kedatangan Parson, pengeruh Weber tetap bertahan jandanya terus menyelenggarakan diskusi ilmiah dirumahnya dan Parson menghadirinya. Parson sangat di pengaruhi karya Weber dan akhirnys menulis disertasi di Heidelberg, yang sebagian menjelaskan karya Weber.
Parson mengajar di Harvad pada 1927 dan meski berganti jurusan beberapa kali, ia tetap di Harvad hingga akhir hanyatnya tahun 1979. kemajuan karirnya tidak begitu cepat, ia tidak mendapatkan jabatan profesor hingga tahun 1939. dua tahun selanjutnya ia menerbitkan  The Structure of Social Actions , sebuah buku yang tak hanya memperkenalkan pemikiran sosiologi utama seperti Weber kepada sejumlah sosiolog, tetapi juga meletakkan landasan bagi teori yang dikembangkan Parson sendiri.
Sesudah itu karier akademisi Parson maju pesat. Dia menjadi ketua jurusan sosiologi di harvad pada tahun 1944 dan dua tahun kemudian mendirikan departemen hubungan sosial, yang tak hanya memasukkan sosiologi tetapi juga sarjana ilmu sosial lainnya. Tahun 1949, ia terpilih menjadi presiden the American Sociological Asosiation. Tahun 1950 – an dan menjelang tahun 1960 – an, dengan di terbitkan buku seperti the social system (1951) Parson menjadi tokoh dominan dalam sosiologi America.
Tetapi, di akhir 1960 – an Parson mendapat serangan dari sayap radikal Sosiologi Amerika yang baru muncul. Parson di nilai berpandangan berpolitik konservatif dan teorinya di anggap sebagai konservatif dan tidak lebih dari sebuah skema kategorosasi yang rumit. Tetapi, tahun 1980 – an timbul kembali perhatian terhadap teori parson, tak hanya di Amerika Serikat tetapi seluruh dunia (Alexander, 1982;83, Buxtok, 1985;Camic, 1990;Holton dn Turner, 1986;Sciulli dan Gerstein, 1985)Harton dan Tuner mungkin terlalu berlebihan ketika mengatakan bahwa “karya Parson mencerminkan sumbangan yang lebih berpengaruh terhadap teori sosiologi ketimbang Marx, Weber, Durkhaime, atau pengikut mereka masa kini sekalipun”(1986;13).pemikiran Parson tidak hanya mempengaruhi pemikiran konservatif, tetapi juga teoritis neo – marxian, tentunya Jurgen Hebermas.
Setelah kematian Parson sejumlah bekas mahasiswanya, semuanya sosiolog yang sangat terkenal, merenungkan arti penting teorinyamaupun penciptaan teori itu sendiri. Dalam renungan mereka, para sosiolog ini mengemukakan pengertian menarik tentang Parson dan karyanya. Beberapa pandangan selintas mengenai Parson yang di reproduksi di sini bukan di maksudkan untuk membuat gambaran yang masuk akal, tetapi di maksidkan untuk mengemukakan pandangan selintas yang provokatif mengenai parson dan karya karyanya.
Robert Merton adalah salah seorang mahasiswanya ketika Parson baru saja mulai mengajar di Harvad. Merton yang menjadi teoritis terkenal karena teori ciptaannya sendiri, menjelaskan bahwa mahasiswa pascasarjana yang datang ke Harvad di tahun tahun itu bukan kehendak belajar dengan Parson, tetai dengan Sorokin, anggota senior jurusan sosiologi yang telah menjadi musuh utama Parsons (Zafirovski, 2001)
Generasi mahasiswa pascasarjana yang paling awal datang ke Harvad, dan tak seorang pun yang ingin belajar dengan parson. Mereka tak mungkin berbuat demikian selain kareasna alasan paling sederhana: pada 1931 ia belum di kenal publik apalagi sebagai seorang sosiolog. Meski kami mahasiswa yang belajar dengan Sorokin yang masyhur, sehingga dari kami diharuskan bekerja dengan Parson yang tak terkenal itu.(Merton,1980-69).
Celaan Merton tentang kuliah pertama Parson dalam teori, juga menarik, terutama karena materi yang disajikan adalah basis unrtuk salah satu buku teori paling berpengaruhdalam sejarah sosiologi:
Lama sebelum Parson menjadi salah seorang tokoh tua terkenaldi dunia sosiologi, bagi kami mahasiswa angkatan paling awal, dia adalah seorang pemuda yang sudah tua. Kemasyurannyaberawal dari kuliah pertamanya dalam teori yang keudian menjadi inti karya besarnya The Structure of Social Action, yang tidak terbih hingga lima tahun setelah publikasi lisan di kelas.( Merton,1980-70).
Meski tak semua orang sependapat dengan penilaiaan positif Merton tentang Parson , mereka akan mengakui penilaian berikut.
Kematian Parson menandai berakhirnya suatu era dalam sosiologi. Ketika (suatu era baru)di mulai. Era itu akan di bentengi oleh tradisi besar pemikiran sosiologi yang ia tinggalkan untuk kita(Merton,1980-71)

GEORGE RITZER

A.  BIOGRAFI
Karya biografi dan auto biografi berguna membantu kita dalam memahami karya teoritis sosiologi pada umunya. Thomas hankin, sejarah ilmu menjelaskan sebagai berikut:
    Biografi lengkap seorang ilmuan, yang tak hanya meliputi kepribadian saja, tetapi juga mengenai karya ilmiah dan konteks sosial dan intelektual di zamannya…masih tetap menjadi cara yang terbaik untuk menemukan masalah yangmengelilingi tulisan tentang sejarah ilmu …ilmu di ciptakan oleh individu, tetapi banyak di antara karya ilmiah itu yang di dorong oleh kekuatan dari luar, yang berpengaruh melalui ilmuan itu sendiri. Biografi adalah lensa kesustraan, dengan lensa ini kita dapat melihat proses penciptaan ilmu dengan cara yang terbaik.
(Hankins, 1979;14)
    Apa yang di tegaskan oleh Hankins mengenai ilmu pada umunya menjelaskan orientasi saya atas biografi teoritis sosiologi, termasuk diri saya sendiri, guntingan auto biografi ini di rencanakan untuk memberikan kesan bahwa biografi dapat di manfaatkan sebagai alat untuk analisis metateoritis.
    Walau saya telah mengajar di jurusan sosiologi selama lebih dari 30 tahun dan telah menulis sejumlah besar buku kajian sosiologi di seluruh dunia, namun tak satupun gelar sarjana saya bukan di bidang sosiologi. Keterbatasan latar belakang sosiologi di bidang sosiologi ini mendorong saya untuk mempelajari sosiologi secara umum dan teori sosiologi secara khususnya. Upaya studi metateori ini juga, sekutrangnya dalam satu hal,di bantu dengan kerja keras untuk memahami terori sosiologi. Karena saya tak dididk  menurut satu “aliran “khusus. Saya mempelajari teori sosiologi dengan hanya berbekal sedikit konsepsi dan bias,barang kali saya adalah pelajar dari seluruh “aliran pemikir”; keseluruhanya memberikan keuntungan yang sama bagi pemahaman teoritis saya.
    Karya metateori petertama saya,sociology; A Multiple science (1075), tak hanya berupaya menyusun pradigma sosiologi yang terpisah-pisah dan sering bentrok (konflik) satu sama lain itu tetapi juga mencoba membahas kemungkinan untuk munghubungkan,menjembatani,menyatukan dan menggunakan pradigma sosiologi yang beragam itu.merasa tak enak dengan konflik paradigmatis itu, saya ingin melihat suasana yang lebihharmonis dan rukun dalam sosiologi. Hasrat itulah yang mendorongsaya menerbitkan buku Toward an integrated sociological paradigm (1981a); di dalamnya saya lebih memusatkan perhatian sepenuhnya pada sebuah padigma yang terintegrasi. Di tahun belakangan ini, minat terhadap penyelesaian konflik teoritis mendorong saya memusatkan perhatian pada integrasi mikro-makro (1990a) dan integrasi keagenan-struktur(Ritzer dan Gindolf, 1994)mauoun pada maslah yang lebih luas yakni pad admaslaah sintesis teoritis(1990b). minat saya terhadap karya metateoritis di jelaskan oleh Hasrat saya untuk memahami teori dengan lebih baik dan untuk menyelesaikan konflik dalam teori sosiologi. Dalam buku saya metatheorizing (1992b)saya telah mengemukan perlunya studi sistematis atas teori sosiologi,saya percaya bahwa kita perlu lebih banyak melakukan studi itu untuk memahami teori dengan lebih baik, menghasilkan teori baru, dan perspektif teoritis yang lebih luas jangkauanya (metateori)studi metateoritis juga beroreantasi untuk menjernikan masalah yang di pertentangkan, menyelesaikan perselisian pendapat dan untuk menemukan peluang lebih besar dalam mencapai sistesis dan integrasi.
    Setelah bertahun-tahun berusaha menerangkan sifat teori sosiologi, pada awal 1990-an saya mulai cemas dengan abstraksi karya metateoritis, sehingga saya berusaha mengaplikasikan berbagai teori yang telah saya pelajari kepada aspek-apek konkret dari dunia sosial. Saya pernah sedikit melakukannya pada 1980-an , menerapkan teori Weber pada rasionalisasi restoran Fasr-Fod (1893)dan profesi medis (Ritzer dan Walczak,1988). Saya merevisi esai 1982 tersebut. Dan hasilnya adalah sebuah buku The McDonaldization of Society (1993, 1996, 2000a)yang menyatakan bahwa sementara birokrasi menjadi paradikma rasionalisasi formal di era Weber , yang menjadi model paradikma birokrasi dalam masyarakat moderen adalah restoran cepat saji (esai tambahan untuk topik ini di jumpai dalam the McDonaldization Thyesis[1998].)dalam expressing America; A Critique of ther Global Credit Card Society (1995) saya mengalihkan pada fenomena ekonomi sehari-hari kita, yang saya analisis bukan dari perspektif teori rasionalitas, tetapi dari perspektif lain , termasuk ide teoritis tentang uang dari Georg Simmel.
    Karya tentang restoran fast-fod dan kartu kredit ini membawa kepada kesadaran bahwa apa yang sesungguhnya menjadi minatr saya adalah sosiologi konsumsi, yang belum banyak di kembangkan di Amerika Serikat, setidaknya di bandingkan dengan Great Britain dan negara eropa lainnya. Ini menghasilkan enchanting a Disenchanted Word Revolutionizing the Means of consumption (1999), di mana saya menggunakan teori Weberian- Marxian , dan teori post - modern untuk menganalisa alat konsumsi baru (superstore, megamall, cybermall, televisi Home-Shopping, Kasino, Taman Hiburan, dan kapal pesiar, dan juga restouran Fast Fod, dan waralaba lainnya)yang menjadi cara forang Amerika dan di belahan dunia lainya mengkonsumsi barang dan jasa.
    Capital Global dari McDonald dan McDonaldisasi, kartu kredit, dan alat-alat konsumsi baru membawa saya pada minat Globalisasi dan menghasilkan buku Globalization of Nothing (2004), sementara saya tidak bisa mengesampingkan isue metateoritis , dan sesungguhnya baru-baru ini saya membahasnya (Ritzer, 2001)rencana saya sekarang adalah melanjutkan penggunaan teori untuk memikirkan dunia kontemporer, khususnya konsumsi dan globalisasi.

MAX WEBER


A.  Biografi
    Max Weber lahir di Erfurt, jerman, 21 April 1864, berasal dari keluarga kelas menengah. Perbedaan penting antara kedua orang tuanya berpengaruh besar terhadap orientasi intelektual dan perkembangan psikologi Weber.ayahnya seorang birokrat yang kedudukan politiknya relatif penting, dan menjadi bagian dari kekuasaan politik yang mapan dan sebagai akibatnya menjauhkan diri dari setia aktivitas dan idealisme yang memerlukan pengorbanan diri atau yang dapat menimbuklkan ancaman terhadap kedudukan dalam sistem. Lagipula sang ayah adalah seorang yang menyukai kesenangan duniawi dan dalam hal ini, juga dalam berbegai hal lainnya, ia bertolak belakang dengan istrinya. Ibu Max Weber adalah seorang Calvinis yang taat, wanita yang berupaya menjalani kehidupan prihatin (ascetic) tanpa kesenangan seperti yang sangat menjadi dambaan suaminya. Perhatiannya kebanyakan tertuju pada aspek kehidupan akhirat.ia terganggu aloh ketidak sempurnaan yang dianggap pertanda bahwa ia tidak di takdirkan akan mendapat keselamatan diakhirat. Perbedaan mendalam antara kedua pasangan ini menyebapkan ketegangan perkawinan mereka dan ketegangan ini berdampak bersar pada Weber.
Karena tak mungkin menyamakan diri terhadap pembawaan orang tunanya yang bertolak belakang itu. Weber kecil lalu berhadapan dengan suatu pilihan jelas (Mariane Weber,1975;62) mula- mula ia memilih orientasi hidup ayahnya, tetapi kemudian tertarik makin mendekati orientasi hidup ibunya. Apapun pilihan, ketegangan yang dihasilkan kebutuhan memilih antara pola yang berlawanan ini berpengaruh negatif terhadap kejiwaan Weber. Ketika berumur 18 tahun Weber minggat dari runah, belajar di Universitas Heildelberg,Weber telah menunjukkan kematangan intelektual, tetapi ketika masuk Universitas ia masih tergolong terbelakang dan pemelu dalam bergaul. Sifat ini cepat berubah ketika ia condong pada gaya hidup ayahnya dan bergabung dengan kelompok mahasiswa saingan kelompok mahasiswa ayaahnya dulu.secara sosial ia mulai berkembang, sebagai karena terbiasa minum bir dengan teman – temannya. Lagipula ia dengan bangga memamerkan parutan akibat perkelahiaan yang menjadi cap kelompok persaudaraan mahasiswa seperti itu,dalam hal ini Weber tak hanya menunjukkan jati dirinya sama dengan pandangan ayahnya tetai juga pada waktu itu memilih karir bidang hukum seperti ayahnya.
Setelah kuliah tiga semester weber meninggalkan Heildelberg untuk dinas militer dan tahun 1884 ia kembali ke berlin, kerumah orangtuanya, dan belajar di Universitas Berlin. Ia tetap disana hampir 8 tahun untuk menyelesaikan studi hingga mendapat gelar Ph,d,menjadi pengacara dan mulai mengejar di Universitas Berlin, dalamproses itu minat belajarnya bergeser ekonomi, sejarah, dan sosiologi yang menjadi sasaran perhatiaanya selama sisia hidupnya. Selama 8 tahun di Berlin, kehidupannya masih tergantung pada ayahnya, suatu keadaan yang segera tak disukainya. Pada waktu bersamaan ia beralih lebih mendekat nilai – nilai ibunya dan anti pati terhadap ayahnya meningkat (asceptic) dan memusatkan perhatian sepenuhnya untuk studi. Misalnya,  selama satu semester sebagai mahasiswa, kebiasaan kerjanya di lukiskan sebagai berikut,”dia terus mempraktikkan disiplin kerja yang kaku, mengatur kehidupannya berdasakkan pembagiaan jam – jam kegiatan ruti sehari – hari kepada bagian – bagian secara tepat untuk berbagai hal. Berhemat menurut caranya, makan malam sendiri di kamarnya dengan 1 pot dagung sapi dan 4 buah telur goreng”(Mitzman, 1969/1971;48;mariane, Weber,1975;105 ), jadi, dengan mengikuti ibunya, weber mengalami hidup prihatin, raajin, bersemangat kerja tinggi – dalam istilsh dalam istilah modern disebut workaholic(gila kerja). Semangat kerja tinggi ini mengantarkan Weber menjadi Profesor ekonomi di universitas  Heildelberg pada 1896. pada 1897, ketika karir akademis Weber berkembang, ayahnya meninggal setelah terjadi pertengkarang sengit antar mereka. Tak lama kemudian Weber menunjukkan gejala yang berpuncak pada gangguan saraf. Sering tidak bisa tidur atau bekerja, enam atau tujuh btahun berikutnya di lalaui dalam keadaan mendekati kehancuran total. Setelah masa kosong yang lama, sebagai kekuatan yang mulai pulih di tahun1904, ketika ia memberikan kuliah pertamanya (di Amerika) yang kemudian berlangsung selama 6,5 tahun, Weber mulai mampu aktif kembali dalam kehidupan akadenis. Tahun 1904 dan 1905 ia menerbitkan salah satu terbaiknya, the protestat Ethic and The Spirit of Capitalsm. Dalam karya ini weber banyak menghabiskan waktu untuk belajar agama meski secara pribadi ia tak religius.
Meski terus di anggap maslah oleh psikologis, setelah 1904 Weber mampu memproduksi beberapa karya yang sangat penting, ia menerbitkan hasil studi tentang agama dunia dalam perspekti sejarah dunia (misalnya, cina india dan agama yahudi kuno). Menjelang kematiannya (14 juni 1920)ia menulis karya yang sangat penting, economy and Society. Meski buku ini di terbitkan, dan telah di terjemahkan dalam beberapa bahasa, namun buku ini belum selesai. Selain menulis berjilid – jilid buku dalam periode ini, Weber pun melakukan kegiatan lain, ia membantu mendirikan German Sociological Sosiety di tahun 1910. rumahnya di jadikan pusat pertemuan pakar berbagai cabang ilmu termasuk sosiologi seperti George Simmel, Robert Michelis, dan saudara kandungnya, Alfred, mauopun filsuf dan kritikus sastra Georg Lukacs (Scaff, 1989;186-222).Weber pu aktif dalam aktifitas politik dan menulis tentang masalah politik di masa itu. Ada ketegangan dalam kehidupan Weber dan, yang lebih penting, dalam karyanya, dalam pemikiran birokratis seperti yang tercermin oleh ayahnya dan rasa keagamaan ibunya. Ketegangan yang tak terselesaikan ini meresapi karya Weber mauun kehidupan pribadinya.

KARL MARX


A. BIOGRAFI
Karl Marx lahir di Trier, Prusia, 5 Mei 1818. ayahnya, seorang pengacara, menafkai keluarganya dengan relatif baik, khas kehidupan kelas menengah. Orang tuanya adalah dari pendeta yahudi (rabbi). Tetapi, karena alasan isnis ayahnya menjadi penganut ajaran Luther ketika Karl Marx masih sangat muda. Tahun 1841 Marx menerima gelar doktor filsafat dari Universitas Berlin, Universitas yang sangat di pengaruhi oleh Hegel dan guru - guru muda penganut filsafat Hegel, tetapi berpikir Kritis. Gelar doktor Marx di dapat dari kajian filsafat yang membosankan, tetapi kajian itu mendahului berbagai gagasannya yangmuncul kemudian. Setelah tamat ia menjadi penulis untuk sebuah koran liberal radikal dan dalam tempo 10 bulan ia menjadi editor kepala koran itu. Tetapi karena pendirian politiknya, koran itu kemudian di tutup oleh pemerintah. Esai – esai awal yang di terbitkan dalam periode mulai mencerminkan sebuah pendirian yang membiumbing Marx sepanjang hidupnya. Esai-esai tulisan Marx itu secara bebas di taburi prinsip-prinsip demokrasi , ia menolak keabstrakat filsafat hegelian, mimpi naif  komunis utopiadan gagasan aktivis yang mendesak apa yang ia anggap sebagai tindakan politik prematur. Dalam menolak gagasn aktivis ini Marx meletakkan landasan bagi gagasan hidup sendiri.
Upaya praktis, bahkan dalam mengarahkan massa sekalipun, akan di jawab dengan meriam saat upaya itu di anggap berbah. tetapi, gagasan yang dapat mengarahkan intelektual kitadan yang menaklukkan keyakinan kita, gagasan yang dapat membekukan kita, merupakan belenggu – belenggu di mana seorang hanya bisa lepas darinya dengan mengorbankan nyawanya; gagasan-gagasan itu seperti setan sehingga orang hanya dapat mengatasinya dengna menyerah kepada Marx (Marx, 1842/1977;20)
Marx menikah pada 1843 dan tak lama kemudian ia terpaksa meninggalkan jerman untuk dapt suasana yang lebih libaral di Paris. Di Paris ia bergualat dengan gagasan Hegel dan pendukungnya, tetapi ia juga menghadapi dua kumpulan gagasan baru – sosialisme Prancis dan politik Ekonomi Inggris. Dengan cara yang unik dia menggabungkan hegelian, sosialisme dan ekonomi politik yang kemudian menentuka orientasi intelektualnya. Hal yang sangat penting pula adalah pertemuannya dengan orang yang kemudian menjadi teman seumur hidupnya, donatur dan kolabolatornyayakni Fredrich Engels (Carver, 1983) Engels anak penguasa pabrik tekstil  menjadi seorang sosialis yang mengkritik kondisis kehidupan yang di hadapi kelas buruh. Banyak di antara rasa kasihan Marx kesengsaraan kelas buruh berasal dari paparannya kepada Engels dan gagasannya sendiri. Tahun 1844 Marx dan Engels mengadakan diskusi panjang di sebuah Café terkenal di Paris dan meletakkan landasan kerja untuk bersahabat seumur hidup. Mengenai diskusi itu Engels berkata ”kesepakatan lengkap kami dalam dalam semua budang teori menjadi nyata….dan perjanjian kerja sama kami mulai sejak itu”(McLellan, 1993:131) di tahun berikutnya Engels menerbitkan karya the condition Of The Working Class in England. Selama periode itu Marx menerbitkan sejumlah karya yang sangat sukar di pahami (kebenyakan belum di terbitkan semasa hidupnya) termasuk the Holy Family dan The German ideology (di tulis bersama Engels)dan ia pun menulis the economic and philosophic manuscripts 1844 yang menandakan perhatiannya terhadap bidang ekonomi main meningkat.
Meski Marx dan Engels mempunya orientasi teoritis yang sama, namun ada juga beberapa perbedaan di antara mereka. Marx cenderung menjadi seorang intelektual teoritis yang kurang teratur dan sangat berorientasi kepada keluarga. Engels adalah pemikir praktis, rapi dan pengusaha teratur dan orang yang tak percaya pada lembaga keluarga. Meski mereka berbeda, Marx dan Engels menempa kerja sama yang akrab sehingga mereka berkolabirasi menulis buku dan artikel dan bekerja sama dalam organisasi radikal, dan bahka Engels membantu membiayai Marx selama sisa hidupnya sehingga memungkinkan marx mencurahklan perhatiannya pada kegiatan intelektual dan politiknya.
Meski ada asosiasi erat antara nama Marx dan Engels, namun Engels menjelaskan bahwa ia teman junior;
Marx mampu berkarya sangat baik tanpa aku. Aku tidak pernah  mencapai prestasi seperti yang di capai Marx. Pemahaman Marx lebih tinggi, pengalamannya lebih jauh dan pandangannya lebih luas serta cepat ketimbang aku. Marx adlah jenius(Engels, di kutip dalam McLellan,1973;131-132)
Banyak yang percaya bahwa Engels gagal memahami berbagai seluk beluk Marx. Setelah Marx meninggal, Engels menjadi juru bicara utama bagi teori marxian dan dalam berbagai cara menyimpangkan dan terlalu menyerderhanakannya, meski ia tetap setia terhadap perspektif politik yang ia tempa bersama Marx.
Karena beberapa tulisannya telah menggangu pemerintahan prusia, pemerintah perancis(atas permohonan prusia)mengusir Marx tahun 1845 dan karenanya Marx pindah ke Brussel. Radikelismenya meninggkat dan ia menjadi anggota aktif di bidang gerakan revolusioner internasional. Ia pun bergabung dengan liga komunis dan bersama Engels diminta menulis anggaran dasar liga itu, hasilnya adalah manifestor komunis 1848, sebuah karya besar yang di tandai oleh slogan-slogan politik yang termasyur (misalnya ‘kaum burh seluruh dunia bersatulah’!!).
Tahun 1849 ia pindah ke london dan, mengingat kegagalan revolusi politik tahun 1848, ia menarik diri dari aktivitas revolusioner dan beralis ke kegiatan rsiset  yang lebih rinci tentang peran sistem ka[pitalis. Study ini akhirnya menghasilkan tiga jilid buku das kapital.jilid pertama di terbitkan tahun 1867; kedua jilid yang lainya di terbitkan sesudah ia meninggal. Selama riset dan menulis itu ia hidup dalam kemiskinan, membiayai hidupnya secara sederhana dari honorarium tulisannya dan bantuan dana dari Engels. Tahun 1864 Marx terlibat kembali dalam kegiatan politik, bergabung dengan  ‘The Internasional’, sebuah gerakan buruh internasio nal. Ia segera menonjol dalam gerakan itu dan mencurahkan perhatian selama beberapa tahun untuk gerakan itu. Ia mulai mendapat popularitas, baik sebagai pimpinan internasional maupun sebagai penulis des kapital. Perpecahan gerakan internasional tahun 1876, kegagalan dari berbagai gerakan revolusioner dan penyakit – penyakit, akhirnya membuat Marx ambruk. Istrinya wafat tahun 1881 dan anak perempuannya tahun 1882 dan Marx sendiri wafat di tahun 1883.

GEORGE WILL (NOAM CHOMSKY)


GEORGE WELL
Dalam prakata Knowledge Of Langeage, Chomsky bertanya bagaimana bisa orang hanya sedikit tahu tentang struktur dan fungsi masyarakat mereka sendiri, padahal begitu banyak fakta yang tersebar. Dia menyebut hal ini sebagai “Masalah Orwell(Orwell’s Problem)” dan mendefinisikan sebagai “kemampuan sistem totalitarian untuk menanamkan pengaruhnya yang kemudian di terimanya secara luas meski tidak punya dasar sama sekali divariasikan dengan hanya menyodorkan fakta gamblang tentang dunia di sekitar kita.”
    George Orwell adalah nama pena dari Eric Arthur Blair, yang lahir pada tahun 1903 di Motohari, India, anak seorang menteri kolonial inggris. Orwell menciptakan suatu kerangka untuk menganalisa propaganda politik dan kontrol pikiran yang kemudian menjadi bagian dari dongeng modern.
    Sayangnya, para pembuat propaganda barang kali lebih mendalami analisisOwell dari pada mereka yang menjadi target pencucian buku Orwell Homege To Catalonia (1938) di tulis dari pengalamannya sendiri ketika ia masih bergabung dengan kaum loyalist Spayol dan mengalami lika berat ketika terjadi perang saudara di Spayol. Orwell sempat menyaksikan hari-hari awal fasisme ketika di terapkan di Spayol di bawah pimpinan diktator Franco. Karakteristik Fasisme yang kemudian di kenal luas meliputi: kontrol privat atas kekayaan dan sumber daya secazra terpusat, kontrol atas informasi, investasi besar-besaran di bidang peralatan tempur; penindasan gerakan serikat buruh dan gerakan demokratis populer, agresi militer yang memperluas wilayah. Dan lain sebagainya.fasisme adalah hasil pengembangan secara alamiah dari sistem monarki. Keturunan kaum aristokrat pada zaman industrilah yang mengembangkannya ketika mereka menyadari baha dengan memproduksi dan menjual alat-alat perang akan dapat di raup keuntungan yang luar biasa besarnya.
    Novel Orwell, 1984 (di terbitkan tahun 1949), melukiskan suatu dunia di mana ada tida superpower utama yang terus berusa mempertahankan adanya perang, yang secara periodik menggatikan musuh-musuhnya. Perang amat penting bagi negar, untuk menjalankan roda perekonomian mereka dan struktur kontrolnya. Banyak konsep dan ekspresi dari buku 1984 (umpamanya, thugtcrime dan thoughtpolice)menjadi pembicaraan kita sehari-hari. Kementrian kebenaran (MI-nistry of truth)adalah tempat dimana Winston, pahlawan dalam buku 1984, bekerja “membersihkan” laporan-laporan berita dan mengubah opini publik setiap hari demi kepentingan penguasa. Newspeak adalah nama untuk bahasa yang di gunakan pemerintah untuk menyembunyikan apa yang dilakukannya. Menggunakan teknik-teknik semacam penyederhanaan kata, eufemisme, penggambaran yang sengaja di kelirukan, penyingkatan, pengaburan makna, dan pemitar balikan arti. Newspeak membuat bahasa menjadi begitu tak bermakna sehingga tidak layak untuk di pakai berkomunikasi – atau bahkan untuk memahami – aktivitas megara.
    “tidakkah kau tahu bahwa tujuan utama dari Newspeak adalah untuk memicikkan pikiran? Pada akhirnya kita tidak akan pernah mampu melakukan Toughtcrime karena tidak ada kata-kata untuk mengekspresikanya…setiap tahun….tentang kesadaran (akan bertubuh)…semakin kerdil…” dari 1984, George Owell.
    Doublethink dan doublespeak mengacu kepada pemakaiaan kata-kata untuk maksud sebaliknya. Suatu taktik yang di gunakan pemerintah untuk mengaburkan makna sebenarnya atas apa yang mereka lakukan. Contoh, kata “Demi Perdamaian”akan mereka gunakan untuk sebagai kata ganti invansi. Anda ingat kata “penyerderhanaan pajak”?
    Esai Owell yang di tulis pada tahun 1946 “Politics and the English Language” adalah analisis yang bagus mengenai bagaimana korupsi bahasa berkaitan dengan kontrol politik \. Dalam esainya yang menjelaskan bagaimana bahasa dapat di gunakan untuk memanipulasi atau menyesatkan. “Pada saat ini, pidato dan tulisan politik sebagian besar hanyalah mempertahankan sesuatu yang tidak dapat di pertahankan,”ujarnya, terdengan seperti apa yang di katakan Chomsky di kemudian hari.”daerah-daerah yang tidak punya pertahanan di bombardir lewat udara, penduduk terpaksa harus  mengungsi keluar kota, binatang trnak di bantai, rumah-rumah di bakar: inilah yang di sebut perdamaiaan. Jutaan petani di usir dari perternakan mereka sehingga mereka dengan susah-payah menyusuri jalan dengan bawa’an ala kadarnya: inilah yang di sebut pemindahan penduduk atau pengaturan ulang daerah perbatasan.”
    Orang-orang di penjara selama bertahun-tahun tanpa menjalani proses pengadilan, atau di tembak dari belakang atau di kirim ke kamp Arctic kutub utara agar mati kekurangan gizi: inilah yang di sebut pembersihan unsur-unsur yang lemah. Penyusuhan kata-kata seperi itu di butuhkan bila seseorang ingin menyebut sesuatu tanpa menyertakan gambaran mental dari hal tersebut. Contoh, pikirkan jika saja beberapa profesor inggris yang mapan membela totalitarianisme rusia. Dia tidak dapat mengatakan secara utuh, saya yakin bahwa bila dengan membunuh lawan, kamu dapat menggapai tujuanmu, maka kamu akan melakukannya. Maka dari itu, dia akan berkata kira-kira seperti ini:
    Manakala ada sura yang menyatakan bahwa rejim Uni Soviet menunjukkan hal-hal tertentu yang cenderung di sesalkan kaum humanitaria, kita harus, saya kira, setuju bahwa adanya batasan-batasan tertentu atas hak untuk melakukan penentangan politik takkan bisa di hindari seiring dengan masih berlangsungnya periode transisi. Karenanya, kekerasan yang di derita oleh rakyat Rusia cukup bisa di benarkan dalam lingkup pencapaiaan kongkrit.

    “Ketika ada kesenjangan antara kenyataan yang di alami seseorang dengan tujuan seseorang yang dinyatakan dengan sendirinya akan membutuhkan banyak kata untuk menjelaskan……..seperti sotong yang menyemburkan tinta”

GEORGE H. MEAD


A.  BIOGRAFI
Kebanyakan teoritis yang penting yang diskusikan dalam buku ini mendapatkan penghargaan terbesar sepanjang hidup mereka karena karya mereka di terbitka. Tetapi Mead mempunyaii keistimewaan, setidaknya semasa hidupnya, karena kuliahnya sama besar pengaruhnya denga  tulisannya. Kata – katanya berpengaruh kuat terhadap mehasiswanya yang yang kemudian menjadi sosiologi terkenal di abad 20. salah seorang mahasiswa berkata :”percakapan adalah medium terbaik’ tulisanya adalah medium kedua yang jelek”(Smith, 1931;369). Mahasiswanya yang lain, Leonard Contrell, sosiologi terkenal, melukiskan Mead sebagai seorang guru besar.
Bagiku kuliah Prof. Mead adalah sebuah pepngalaman unik dan tak terlupa….Mead berperawakan besar, berpenampilan ramah dengan misi yang bagus dan berjenggot ala Vandyke. Berwatak ramah lembut, senyumannya yang agak malu – malu sesuai dengan binar – binar di matanya seolah – olah ia menikmati lelucon rahasia yang di mainkan kepada hadirin
Ketika memberi kuliah, selalu tanpa catatan. Praf, Mead memainkan – mainkan sebatang kapur dan megamatinya dengan asyik…bila ia akan menyampaikan pemikiran mendalamnya yang khusus dalam kuliahnya, ia melihat selihat selintas serayamelempar senyuman seolah – olah meminta ,maaf kepada kami – ia tak pernah memandang langsung kepada siapapun. Kuliahnya terus mengalir dan amipun segera mengetahui bahwa pertanyaan atau komentar dari mahasiswa, takkan mendapat dambutan. Bila seorang mahasiswa cukup berani mengajukan pertanyaan, tentu akan ada bisikan – bisikan bernada mencela dari mahasiswa yang lain. Mereka menolak setiap interupsi atas sajian kuliah yang mengalir sangat bagus itu…..
Harapan  terhadap mahasiswa tak berlebih, sederhana saja. Ia tidak pernah memberika ujian. Tugas utamanya adalah menyuruh kami membuat paper mengenai mata kuliah yang di ajarkannya sebaik mungikin. Paper itu di baca Prof .Mead dengan sangat teliti dan dari situlah dia memberikan nilai akhir dalam mata kuliah yang bersangkutan. Orang mengira bahwa untuk untuk menulis paper itu mahasiswa lebih mengandalkan pada upaya membaca buku ajaran ketimbang menghadiri kuliahnya, namun kenyataan tidak demikian. Mahasiswa selalu hadir. Tanpa menghadiri kuliahnya, mahasiswa tak dapat memahami pemukiran Mead secara memadai.(Cottrell, 1980;49-50)
Mead memiliki kesulitan yang sangat besar dalam menulis dan hal ini menyulitkannya. Beliau berkata ”saya sangat tertekan dengan ketidak mampuan saya menuliskan sesuatu yang saya inginkan”.(dinukil dari G. Cook, 1993;Xii)
Setelah memberi kuliah beberapa tahun , banyak pemikiran sosiologi Mead yang kemudian di publikasikan, terutama di dalam main, self and society.buku ini, dan karya Mead lainnya, sangat besar pengaruhnya bagi sosiologi masa kini.
Mead lahir di South Hatley Massachusetts 27 februari  1863. ia mendapat pendidikan terutama di idang filsafat dan aplikasi terhadap kajian psikologi sosial. Mendapat sarjana muda dari Oberlin Collega (tempat ayahnya menjadi profesor) di tahun 1883 dan beberapa tahun kemudian, menjadi guru sekolah dasar, menjadi mantri ukur di perusahaan KA dan memberikan les Privat. Tahun 1887 Mead meneruskan pendidikan ke harvad. Setelah beberapa tahun kuliah di Harvad maupun Leipzig dan berliln, Mead di tawari menjadi dosen di Universitas Michigan tahun 1891, penting untuk di catat bahwa Mead tak perna mendapat gelar sarjan (S1), di tahu 1894, atas undangan John Dewey, ia pun pindah ke Universitas Chicago dan tetap disitu hingga akhir hayatnya.
Sebagaimana tampak dalam nukilan di bawah ini, jelas sekali bahwa Mead sangat terpengaruh oleh Dewey, bukan saja seorang denga pemikiran orisinil dan luar biasa, tetapi juga seorang pemikir yang paling dihormati yang pernah saya temui. Saya mendapat banyak darinya ketimbang orang lain.,(dinyatakan dalam G,Cook, 1993;32)kesimpulan itubenar adanya terutama pada awal kariernya di Chicago. Bahkan ia mengikuti Dewey dalam hal teori pendidikan (Dewey meninggalkan Chicago pada 1904)walau demikian, pemikiran Mead dengan melepaskan diri dari pemikiran Dewey dan memadukan dengan teori Psikologi sosialnya yang terkenal tentang pikiran, diri, dan masyarakat. Mead mulai mengajar psikologi sosial pada tahun 1900. pada 1916 – 1917, kuliahnya menjadi kuliah lanjutan (catatan kuliah stenografis mahasiswa dari tahun 1928, menjadi karya dasarnya  Mind, Self, and Society) dari kuliah pendahulu yang disampaikan mulai 1919 oleh Elssworth Faris dari depertemen sosiologi. Melalui inila Mead memiliki pangaruh yang sangat kuat atas para mahasiswa sosiologi (juga atas mahasiswa psikologi dan pendidikan)
Sebagai tambahan dalam aktivitas akademiknya, Mead aktif dalam reformasi sosial. Ia percaya bahwa sains dapat di pergunakan untuk mengatasi problem sosial. Misalnya, ia aktif terlibat dalam pengumpulan dana dan pembuat kebijakan berkenaan dengan pemukiman sosial Universitas Chicago – yang terinspirasi dari karya Jane Addams, hull house. Mungkin yang paling pentingia memegang peranankunci dalam riset sosial yang ditiadakan oleh lembaga pemukiman tersebut.
Walau sudah memasuki mas apensiun pada 1928, akan tetapi dia terus mengajar sebagai dosen kehormatan dan menjadi ketua jurusan filosofi pada tahu 1930. sayangnya, Mead terlibat konflik yang menyakitka antara departemen yang di pimpinnya dengan presiden Universitas. Hal ini menyebapkan surat pengunduran diri dari Mead yang dituliskannya dari ranjang rumah sakit pada 1931. pada akhir april di tahun yang sama, beliau di izinkan pulang, namun menunggal duia akibat gagal jantung di hari berikutnya. Kesannya tentang Mead, John Dewey barkata “pemikiran filosofi yang paling orisinil dari generasi terakhir Amerika”(G,Cook, 1993;194)

ERVING GOFFMAN


A.  BIOGRAFI
Erving Goffman wafat tahun 1982 ketika berada di puncak ketenarannya. Ia sejak lama di anggap sebagai tokoh “Pujaan” dalam teori sosiologi. Status ini telah di capai walaupun ia lama menjadi Profesor di jurusan sosiologi bergengsi du universitas California, Berkeley dan kemudian menjadi ketua di liga Ivy, Universitas Pennsylvania.
    Menjalang 1980 – an ia tampil sebagai teoritis yang sangat penting. Di tahun kematiannya sebenarnya ia terpilih sebagai presiden The America Sociological Association, tetapi memungkinkan menyampaikan pidato pengengkatannya karena ia terkena penytakit. Berkenaan dengan status Goffman ini, Randall Collins dalam pidatonya menyatakan “tiap orang ingin tahu apa yang akan di sampaikan dalam pidato pelantikan menjadi presiden Assosiasi sosiologi:presentasi tradisional langsung jelas tak mungkin di laksanakan oleh Goffman berkenaan dengan reputasinya sebagai seorang yang menentang pemujaan lembaga – lembaga sosial yang ada… kami menerima pesan yang lebih dramatis; pidato pelantikan di batalkan, Goffman meninggal. Itu adalah jalan keluar Goffmania yang tepat.”(1986b;112)
    Gofman lahir di Alberta, Canada, 11 juni 1922 (Williams, 1986). Ia menerima gelar dokternya di Universitas Chicago dan sering sekali di anggap sebagai anggota aliran Chicago dan sebagai teoritis interaksionalisme simbolik. Tetapi, ketika ia di tanya tak lama sebelum meninggal apakah ia seorang interaksionalisme simbolik, ia mejawab bahwa nama itu terlalu samar untuk memungkinkannya menempatkan diri dalam kategori itu (Manning). Kenyataannya, sulit memasukkan karyanya ke dalam kategori tungga manapun. Dalam menciptakan perspektif teoritisnya, Gofman menggunakan berbagai sumber dan menciptakan orientasi khhusus.
    Cillins (1986b; Williams, 1986) lebih menghubungkan Gofman kepada antropologi sosial ketimbang kepada interaksionalisme simbolik . ketika belajar S1 di Universitas Toronto, Gofman telah belajar dengan seorang Antropologi dan ketika di Chicago, kontak utamanya bukan dengan teoritis interaksionalisme simbolik, tetapi dengna W,L. Wamer (Antropolog), (Collians, 1986b;109). Menurt Collins , hasil hasil pemeriksaan atas kutipan dalam karya Gofman menunjukkan bahwa ia di pengaruhi oleh  Antropologi – sosial dan jarang mengutip interaksionalisme Simbolik dan bila ia menyinggung pemikiran interaksionalisme Simbolik, hal itu adalah untuk mengkritik pemikiran tersebut. Namun, Gofman  di pengaruhi oleh studi diskriptis yang di hasilkan di Chicago dan menyatukan Studi diskriptif itu dengan hasil studi antropologi sosial untuk menciptakan perxspektif khususnya sendiri. Jadi, pakar interaksionalalisme Simbolik memperhatikan cara aktor menciptakan atau merembukkan citra diri mereka, sebaliknya Gofman memperhatikan bagaimana cara masyarakat …..memaksa orang untuk menampilkan citra tertentu mengenai diri mereka sendiri….karena masyarakat memaksa kita berpindah – pindah di antara berbagai peran yang kompleks maka kita menjadi selalau agak tidak jujur, tak taat asas dan tidak hormat (Collians, 1986b;107)
    Meski ia memiliki perspektif khusus, Gofman berpengaruh besar terhadap interaksionalisme simbolik. Lagi pula, dapat di katakan bahwa ia berperan dalam membentuk Ednometodologi , bagian lain dari sosiologi sehari – hari. Collins melihat Gofman sebagai tokoh kunci sebagai pembentukan ednometodologi dan metode analisis percakapan. “Gofmanlah yang memprakasai studi empiris yang teliti tentang kehidupan sehari – hari, walaupun dengan ia melakukan dengan mata telanjang sebelim ramainya pemakaiaan tape recorder dan video - recorder”(1986;111).(lihat bab 7 tentang diskusi tentrang hubungan antara Ednometodologi dan analisis percakapan). Sebenarnya, sejumlah pakar Ednometodologi penting (Sacker, Schegloff) semula sama – sama belajar dengan  Gofman di Berkeley. Mereka tidak belajar dengan Grafinkel, pendiri Ednometodologi.
    Mengingat pengaruhnya terhadap interaksionalisme Simbolik, strukturalisme dan Ednometodologi, teori Gofman mungkin akan tetap berpengaruh dalam jangkla panjang.
   

EMILE DURKHEIM


A.    BIOGRAFI
Emile Durkheim lahir di epinal, prancis 15 April 1858, ia keturunan pendeta yahudi dan ia sendiri belajar untuk belajar jadi pendeta (rabbi). Tetapi ketika umur 10 tahun ia menolak menjadi pendeta sejak itu perhatiannya terhadap agama lebih bersifat akademik ketimbang teologis (Mastrovic, 1998). Ia bukan hanaya kecewa terhadap pendidikan agama, tetapi juga pendidikan pada umumnya dan banyak memberikan perhatian pada maslaah kesustraan dan estetika. Ia juga menbdalami metode ilmiah dan prinsip moral yang di perlukan untuk memahami kehidup sosial, ia menolak tradisional dalam filsafat dan berupaya mendapat pendidikan ilmiah yang dapat di sumbangkan untuk pedoman masyarakat. Meski ia tertarik pada sosiologi ilmiah tetapi waktu itu belum ada bidang studi sosiologi sehingga antara 1882-1887 ia mengajar filsafat di sejumlah sekolah di paris.
Hasratnya terhadap ilmu makinn besar kaiatannya dalam  perjalannya ke jerman ia berkenalan dengan psikologi ilmiah yang di rintis oleh Wilhelm Wundt (Durkhaime 1993/1887) beberapa tahun sesudah kunjungannya ke jerman, Durkhaime menerbitkan sejumlah buku di antaranya adlah tentang pengalaman selama di jerman (R.jones.1994). penerbitan bukunya itu membantu Durkhaime mendapat jabatan di jurusan filsafat Universitas Bordeaux tahun 1887. disinilah Durkaime pertama kali memberikan kuliah ilmu sosial di Universitas Prancis. Ini adalah sebuah prestasi istimewa karena hanya berjarak satu dekade sebelum kehebohan meledak di Universitas Prancis karena nama Auguste Comte muncul dalam disertasi seorang mahasiswa. Tanggung jawab Durkhaime adalah mengajarkan padagogik di sekolah pengajar dan kuliah terpenting adalah bidang pendidikan moral. Tujuan interaksional umum mata kuliahnya adalah mengkomunikasiskan sistem moral kepada para pengajar yang di harapkan kemudian akan di teruskan kepad anak-anak muda dalam rabngka membantu menanggulangi kemerosotan moral yang di lihatnya terjadi di tengah masyarakat prancis.
Tahun-tahun berikutnya di tandai oleh serentetan kesuksesan pribadi. Tahun 1893 ia menerbitkan tesis Doktornya, The Devisien of labor in society dalam bahasa perancis dan tesisnya tentang Montesque dalam bahasa latin (W.Miller, 1993). Buku metodologi utama, the Rule of sosiological method , terbit tahun 1899 di ikuti (tahun 1897) oleh hasil penelitian empiris bukunya itu dalam dalam studi tentang bunuh diri, sekitar tahun 1896 ia menjadi profeesor penuh di Universitas Bordeaux. Tahun 1902 ia mendapat kehormatan mengajar di Universitas di Prancis yang terkenal, Sorbonne, dan tahun 1906 ia menjadi profesor ilmu pendidikan dan pada tahun 1913 titel ini diubah menjadi profesor ilmu pendidikan dan sosiologi. Karyanya yang sangat terkenal lainnya, the elementary forms of religious life, di terbitkan pada 1912.
Kini Durkhaime sering dianggap menganut pemikiran politik konservatif dan pengaruhnya dalam kajian sosiologi jelas bersifat konservatif pula. Tetapi di masa hidupnya ia dianggap berpikirtan libberal dan ini di tunjukkan oleh peran publik aktif yang di mainkan dalam membela Alfred Dreyfus, seorang kapten tentara yahudi yang di jatuhi hukuman mati karena penghianatan yang oleh banyak orang di rasakan bermotif anti-yahudi.
Durkhaime merasa sangt terluka oleh kasus Dreyfus itu, terutama oleh pandangan anti-yahudi yang melatar belakangi pengadilan. Namun Durkhaime tidak mengaitkan pandangan anti-yahudi ini dengan rasialisme di kalangan rakyat perancis. Secara luas ia melihatnya sebagai gejala penyakit moral yang di hadapi masyarakat perancis sebagai keseluruhan (Birnbaum dan todd, 1995). Ia berkata
Bila masyarakat mengalami penderitaan, maka perlu menemukan seseorang yang dapat dinggap bertanggung jawab atas penderitaannya itu. Orang itu dapat di jadikan sasaran balas dendam kemalangan itu, dan orang yang menentang pendapat umum yang diskriminatif, biasanya akan di tunjukkan sebagai kambing hitam yang akan di jadikan korban, yang menyakinkan saya dalam penafsiran ini adalah cara-cara masyarakat menyambut hasil pengadilan Dreyfus1894.keriangan meluap di jalan raya, rakyat merayakan kemenangan atas apa yang dianggap sebagai penyebap penderitaan umum,sekurang-kurangnya mereka tahu siapa yang harus di salahkan atas kesulitan ekonomi dan kebejatan moral yang terjadi dalam masyarakat mereka; kesusahan itu berasal dari yahudi, melalui fakta ini juga segala sesuatu telah di lihat menjadi bertambah baik dan rakyat merasa terhibur.(lukes, 1972:345).
Perhatian Durkhaime terhadap perkara Dreyfus berasal dari perhatiannya yang mendalam seumur hidupnya terhadap morallitas dan krisis moral yang di hadapi masyarakat modern. Menurut Durkhaime, jawaban atas perkawa Dreyfus dan krisis moral seperti itu terletak di akhir kekacauaan moral dalam masyarakat. Karena perbaikan moral itu tidak dapat di lakukan secara cepat dan mudah, Durkhaime yang menyarankan tindakan yang lebih khusus, seperti menindak tegas orang yang mengobarkan rasa benci terhadap orang lain dan pemerintah harus berupaya menunjukkan kepada publik bahwa menyebarkan rasa kebencian itu adalah perbuatan menyesatkan dan terkutuk. Ia mendesak rakyat agar :“mempunyai keberanian untuk secara lantang  menyatakan apa yang mereka pikirkan dan bersatu untuk mencapai kemenangan dalam perjuangan menentang kegilaan publik”(Lukes, 1972;347)
Tetapi minat Durlhaime terhadap sosialisme juga di jadikan bukti bahwa ia menentang pemikiran yang menganggapnya seorang konservatif , meski jenis pemikiran sosialismenya sangat berbeda dengan pemikiran Marx dan pengikutnya. Durkhaime sebenarnya menamakan Marxisme sebagai”seperangkat hipotesis yang dapat di bantah dan ketinggalan zaman”(Lukes, 1972;323). Menurut Durkhaime, sosialisme mencerminkan gerakan yang diarahkan pada pembaruan moral masyarakat melalui moralitas ilmiah dan ia tidak tertaraik pada metode politik jangka pendek atau pada aspek ekonomi dari sosialis. Ia tak melihat proletariat sebagai penyelamat masyarakat dan ia sangat menentang agitasi atau tindak kekerasan. Menurut Durkhaime, sosialisme sangat berbeda dari apa yang biasanya kita pikirkan sebagai sosialisme. Bag Durkhaime, sosialisme mencerminkan sebuah sistem di mana di dalamnya prinsip moral di temukan memlalui prinsip sosiologis ilmiah di tempat prinsip moral itu di terapkan.
Durkhaime berpengaruh besar dalam pembangunan sosiologi, tetapi pengaruhnya tidak hanya terbatas di bidang sosiologi saja. Sebagian besar pengaruhnya terhadap bidang lain tersalur melalui jurnal L’annee sociologique yang didirikan tahun 1898. sebuah lingkaran iltelektual muncul sekeliling jurnal itu dan Durkhaime berada di pusatnya. Melalui jurnal itu, Durkhaime dan gagasannya mempengaruhi berbagai bidang seperti antropologi, sejarah, bahasa dan psikologi – yang agak ironis, mengingat serangannya terhadap bidang psikologis
Durkhaime meninggal pada 15 November 1917 sebagai seorang tokoh intelektual Prancis tersohor. Tetapi, karya Durkhaime mulai memengaruhi sosiologi Amerika dua puluh tahun sesudah kematiannya, yakni setelah terbitnya The Structure Of Social Action (1937) karya talcot Parson

AUGUSTU COMTE


A.    BIOGRAFI
Augustu Comte lahir di Mountupiler, Prancis 19 januari 1798(pickering, 1993;7). Orang tuanya berstatus menengah dan ayahnya kemudian menjadi pejabat lokal kantor pajak. Meski tergolong cepat menjadi mahasiswa, ia tak mendapat ijazah dari perguruan tinggi. Dalam setiap kelasnya di Ecole Polytecnique, Comte bersama seluruh kelasnya di keluarkan karena gagasan politiknya dan pemberontakan yang di lakukan. Pemecatan ini berpengaruh buruk terhadap karir akademik Comte. Tahun 1817 ia menjadi sekretaris (dan menjadi anak angkat) Saint Simon, filsuf yang 40 tahun yang lebih tua. Mereka bekerja bersama secara akrab selama beberapa tahun dan Comte menyatakan utang budinya kepada Saint-Simon;”aku secara intelektual sangat berhutang budi kepada Saint-Simon……ia memberikan dorongan sangat besar kepadaku dalam study filsafat yang memungkinkan diriku menciptakan pemikiran filsafatku sendiri dan yang akan aku ikuti tanpa ragu selama hidupku”(Durkheim,1928-1962;144).tetapi tahun 1824 keduanya bersengketa karena Comte yakin Saint-Simon menghapus namanya dari salah satu sumbangannya, Comte kemudian menyurati teman-temannya sambil menuduh Saint-Simon bersifat “katastropik”(pickering, 1993;223)dan melukiskan Saint-Simon sebagai “penyulap besar” (Durkheim1928/1962;240).Heilbord (1995) melukiskan Comte sebagai orang yang pendek(sekitar 5 kaki leih 2 inci), brmata agak juling dan sangat gelisah dalam pergaulan terutama di tengah lingkungan wanita, ia juga terasing dari pergaulan masyarakat. Fakta ini membantu menjelaskan mengapa Comte mengawini Caroline Massin, seorang pelacur miskin. Perkawinan berlangsung dari 1825 hingga 1841. kegelisahan pribadinya bertolak belakang dengan keyakinannya yang sangat besar terhadap kapasitas intelektual-nya dan keyakinan itu seolah-olah mencerminkan kepercayaan diri yang mantap.
Comte terkenal mempunyai daya ingat yang luar biasa. Berkat daya ingatnya yang sepoerti fotografi itu ia mampu menceritakan kembali kat-kata yang tertulis di satu halaman buku yang hanya sekali saja di baca. Kemampuan berkonsentrasinya sedemikian rupa sehinggga ia mampu mengungkapkannya keseluruh isi sebuah buku yang akan ditulisnya tanpa harus menulusnya. Kuliahnya seluruhnya di sajikan tanpa berbekal catatan. Bila ia duduk untuk menulus buku, ia menulisakan segala yang ia ingat.(Schweber,1991;134)
Tahun 1826 Comte membuat sebuah catatan-catatan yang kemudian menjadi bahan kuliah (ceramah) umum sebanyak tujuh puluh dua kali tentang pemikiran filsafatanya.Ceramahnya itu di lakukan di rumahnya sendiri.Kuliahnya itu menarik minat kalangan orang terpandang. Tetapi setelah berjalan tiga kali, kuliah Comte terhenti karena mengalami gangguan syaraf . sejak saat itu ia terus terserang gangguan mental dan suatu ketika di tahun 1827 ia mencoba bunuh diri dengan mencebur ke sungai Saine, untungnya ia selamat.
Meski ia tak mendapatkan jabatan resmi di Ecole Polytecnique, ia di berijabatan kecil sebagai asisten dosen pada 1832. tahun 1837 ia di beri pekerjaan tambahan , hak untuk menguji, dan jabatan ini untuk pertama kali yang memberikannya penghasilannya yang memadai (hingga waktu itu secara ekonomis ia sering tergantung pada bantuan keluarganya). Selama periode ini Comte berkonsentrasi menulis 6 jilid buku yang membuatnya sangat terkenal , berjudul cour de philosophie positif, yang akhirnya di terbitkan secara utuh pada 1842 (jilid pertama telah di terbitkan tahun 1830), dalam karya ini Comte melukiskan pemikiran filsafatnya bahwa sosiologi adalah ultimate science. Ia pun menyerang ecole polytechnique dan akibatnya, pada tahun 1844 jabatan asisten dosennya tak di perpanjang. Sekitar tahun 1851 ia menyelesaikan 5 jilid karyanya yang berjudul sysiteme de politicqeu positif, yang mengandung pemikiran lebih praktis dan menawarkan rencana besar untuk mereorganisasi masyarakat.
Heilbron menyatakan bahwa gangguan mental besar dalam kehidupan Comte terjadi pada tahun 1838, dan itulah yang membuat kemudian putus asa karena membayangkan ada orang yang secara serius hendak merampas karyanya tentang ilmu pengetahuan umunya dan sosiologi khususnya, ini pula yang menyebapkaanya mengalami gangguan otak, yakni Comte mulai tak membaca karya orang lain. Akibatnya, ia tak dapat mengikuti perkembangan intelektual terakhir. Baru sesudah tahun 1838 ia mulai membangun gagasan aneh tentang reformasi sosial yang menemukan pengungkapan dalam Systeme de politique positive. Comte menghanyalkan dirinya sebagai pendeta agama baru kemanusiaan. Ia yakin bahwa kehidupan di dunia ini akhirnya dipimpin oleh pendeta sosiologi (Comte sangat di pengaruhi oleh latar belakang agama katolik). Yang   sangat menarik, meski gagasannya itu keterlaluan, Comte akhirnya mendpat sejumlah besar pengikut di prancis dan di beberapa negara lain. Comte meninggal 5 september 1857.

RALF DAHRENDORF

---Think--
Teori konflik bertujuan mengatasi watak yang secara dominan bersifat arbiter dari peristiwa-peristiwa sejarah yang tidak dapat di jelaskan, dengan menurunkan peristiwa-peristiwa tersebut dari elemen-element struktur sosial. Dengan kata lain, menjelaskan proses-proses tertentu dengan penyajian yang bersifat ramalan. Koflik antar buruh dan majikan memang memerlukan penjelasan : tetapi yang lebih penting ialah menunjukkan bukti bahwa konflik yang demikian didasari oleh susunan-susunan struktur tertentu, yang oelh karenanya di manapun cenderung melahirkan susunan struktur sebagai yang telah ada. Dengan demikian yang menjadi tugas sisoalogi ialah melihat hubungan konflik dengan struktur sosial tertentu dan bukan menganggapnya berhubungan dengan variabel-variabel psikologi (“sifat-sifat agresif”) atau variabel bistoris deskriptif (masuknya orang negro ke amerika serikat) atau unsur kebetulan (Dahrendorf, 1958;172).
Bukan hanya Lewis Coser saja yang tidak puas dengan pengabaiaan konflik dalam pembentukan teori sosiologi kontemporer. Segara setelah penampilan karya Coser (1956), seorang ahli sosialogi jerman bernama Ralf Dahrendorf, selama kunjungan singkatnya di
Amerika Serikat (1957-1958), menyadur kembali teori kelas dan konflik kelas kedalam bahasa inggri (teori Dahrendorf senua di terbitkan dalam bahasa jerman, karena itu tidak langsung dapat di pahami oleh para sosilogi Amerika yang tidak paham bahasa jerman). Seperti Coser, Dahrendorf juga merupakan seorang pengkritik fungsional struktural tradisional oleh karena gagal memahami maslah perubahan. Sebagai landasan dasar teori Dahrendorf tidak menggunakan teori Simmel (seperti yang dilakukan Coser) melaikan membangun teori dengan seperuh penolakan, separuh penerimaan dan modifikasi teori sosiologi Karl Marx. Seperti Coser, Dahrendorf mula-mula melihat teori konflik sebagai teori parsial, mengannggap teori itu merupakan perspektif yang dapat di pakai menganalisa fenomena sosial. Dahrendorf menganggap masyarakat bersisi ganda, memiliki sisi konflik dan sisi kerja sama (kemusian ia menyempurnakan posisi ini dengan meyatakan bahwa segala sesuatu yang dapat di analisis dengan fungsionalisme struktural dapat pula di analisis dengan teori konflik dengan lebih baik).
Walaupun Dahrendorf merupakan seorang tokoh pengkritik Fungsionalisme struktural dan merupakan ciri-ciri diri “ahli teori konflik”, pertanyaan serius bisa timbul tentang seberapa jauh ia telah terpisah dengan mazab fungsional. Yang jelas, Dahrendorf telah melahirkan kritik penting terhadap pendekatan yang pernah dominan dalam sosiologi, yaitu kegagalan di dalam menganalisa maslah konflik sosial. Dia menegaskan bahwa proses konflik sosial itu merupakan kunci bagi struktur sosial. Bersama dengan Coser, Dahrendorf telah berperan sebagai corong teoritis utama yang menganjurkan agar perspektif konflik di pergunakan dalam rangka memahami dengan baik fenomena sosial.

Selasa, 14 Desember 2010

ANTHONY GIDDENS


A.    BIOGRAFI
B.    JALAN KETIGA DAN PARA KRITIKUS
    Reaksi – reaksi kritis
    Kritikus-kritikus anglo – saxon
    Para kritikus:sebuah ringkasan
Karena para komentator yang di sebutkan di atas berasal dari posisi yang berbeda-beda, maka ada beragam kritik yang mereka kemukakan. Namun observasi-observasi kritik bisa di kelompokkan menjadi rangkaiaan kategori yang terbatas. Mereka menyatakan bahwa jalan ketiga adalah:
1.    sebuah proyek politik yang tidak jelas, sulit ndi pikirkan dan arahnya tidak menentu. Karena siapa tau apayang di lawan para politisi jalan ketiga tidak jelas, adalah sulit untuk mengatakan apa tujuan mereka.
2.    gagal mempertahankan suatu pandangan yang tepat terhadap kiri dan karenanya, baik di sengaja atau tidak, terjatuh kedalam bentuk konservatisme.para pendukung jalan ketiga mendefinisikan diri mereka sebagai kiri tengah (center left), tetapi kenyataan secara sederhana bergerak ke kanan.
3.    menerima kerangka dasar neoliberalisme, khusus berkenaan dengan pasar global. Globalisasi dan revolusi informasi oleh para kritikus secara tepat di kaitkan sebagai concern kunci politik jalan ketiga. Namun menurut mereka, jalan ketiga menerima globalisasi sebagai sesuatu yang demikian adanya (given).
4.    pada dasarnya adalah proyek Anglo – Saxon, memperlihatkan karakteristik masyarakat di mana ia di munculkan. Istilah ‘jalan ketiga’ di bangkitkan kembali oleh para politisi dan intelektual di negara-negara yang sistem kesejahteraannya berkembang secara lemah, dan ketidak merataan nampak lebihnyata di bandingkan tempat-tempat lain.
5.    tidak memiliki kebijakan ekonomi yabng khas, kecuali membiarkan pasar untuk mengatur hal – hal pokok. Demokrasi sosial gaya lama memiliki strategi ekonomi yang koheren, dengan di dasarkan pada intervensi negara dalam pasar, menuntun managemen dan kerja penuh.
6.    bersama dengan dua pesaing utamanya, jalan ketiga tidak memiliki cara yang efektif untuk menghadapi persoalan – persoalan ekologis, hanya memberikan pengakuan terhadapnya. Dalammenerima globalisasi, politik jalan ketiga begitu saja konsekuensi destruktif yang di timbulkan oleh berkembangnya ekonomi dunia terhadap lingkungan. 
C.    DEMOKRASI SOSIAL DAN JALAN KETIGA
    Kiri Dan Pasar
    Lawan Dan Musuh
    Politik Jalan Ketiga dan Konservatisme Moral
    Politik Jalan Ketiga
D.    PEMERINTAHAN, NEGARA DAN STRATEGI EKONOMI
    Jalan Ketiga, Negara Dan Pemerintahan
    Komunitarianisme Dan Pemerintahan
    Politik Jalan Ketiga Dan Globalisasi Ekonomi
    Ekonomi Pengetahuan
    Persoalan Fleksibilitas
    Kapital Sosial
    Kesimpulan
Reformasi pemerintahdan negara, sebagai tema inti politik jalan ketiga, sangat terkait dengan perubahan-perubahan ekonomi  yang di tandai dengan ekonomi pengtahuan.di dunia kontemporer, berkebalikan dengan apa yang di kemukakan oleh neoliberal, kita lebih membutuhkan pemerintah dari sebelumnya. Namun, pemerintah tersebut itu harus melacak pengaruh Globalisasi dan memperlebar baik yang di bawah maupun di atas level negara-bangsa. Di dunia yang begerak dengan cepat, pemerintah dan negara juga perlu mempercepat langkahnya, dan bersifat demokratik dan transparan
    Intervensi pemerintah dalam wilayah ekonomi, berbeda dengan intervensi di masa lalu. Mereka yang termasuk dalam kiri lama selalu mengatakan “aturlah-aturlah”, dan pengaturah kehidupan ekonomi,dalam beberapa hal dan konteks, merupakan keniscayaan. Tetapi deregulasi juga sama pentingnya dalam area di mana pembatasan menghambat inovasi, penciptaan lapangan kerja atau tujuan-tujuan ekonomi dasar lainnya. Pemerintah bukan hanya mengendalikan pasar dan perubahan teknologi-tugas penting yang juga diembannya adalah membentu mereka bekerja untuk kebaikan sosial. Untuk melakukan hal itu, sering kali pemerintah harus memanfaatkan sumber masyarakat sipil: sumber-sumber itu di perlukan kembli bagi pemerintahan yang efektif.seluruh pertimbangan juga berkaitan dengan persoalan ketidaksetaraan, yang sekarang akan sayta bahas.
E.    PERSOALAN KETIDAKSETARAAN
    Membandingkan Ketidaksetaraan
    Pajak Dan Redistribusi
    Ketidaksetaraan Dan Negara Kesejahteraan
    Kemiskinan Dalam Waktu Yang lama
    Eksklusi Sosial Pada Bagian Atas
    Kesimpulan
Kualitas-kualitas yang khas dari pendekatan jalan ketiga terhadap ketidak setaraan, mudah untuk di ringkas. Pendekatan ini memiliki concern terhadap kesetaraan dan pluralisme, memberikan penekanan pada model egalitarianisme dinamis.pada dasarnya ia memfokuskan kepada kesamaan kesempatan,tetapi juga menekankan bahwa hal ini mengandaikan redistribusi ekonomi. Ia berusaha merespon pengaruh-pengaruh yang berubah terhadap ketidak setaraan dan juga pola-pola yang sedang berubah. Negara, termasuk negara kesejahteraan, menurutnya, tidak hanya “bereaksi” terhadap ketidak setaraan dan kemiskinan. Ia masuk ke dalam situasi kehidupan individu dan kelompok – kelompok terkait.
    Restruktirasi sistem kesejahteraan mesti memiliki beberapa tujuan – menghematbiaya ketika di perlikan, tetapi juga beraksi terhadap kondisi-kondisi sosial dan ekonomi yang baru dan menanggulangi akibat-akibat yang buruk yang karenannya negara kesejahteraan muncul. Kebijakan sosial dan ekonomi tidak bisa lagi di perlukan seolah kebudayaan berada pada bagian yang terpisah.biaya sosial mestidinilai dari segi konsekuensi-konsekuensinya terhadap ekonomi secara keseluruhan- salah satu alasan mengapa kebijakan kesejahteraan untuk kerja(walfere – to - work )di beri peran utama. Eksklusi sosial mensti di teliti dengan seksama dan bereaksi terhadap mereka yang termasuk kelompok bawah dan atas. Pendefinisian ulan ketidaksetaraan dalam kaitan dengan eksklusi pada kedua level tersebut, sesuai dengan pendangan dinamais terhadap deprivasi dan kemewahan.
    Sebagaimana dalam wilayah kebijakan polotik lainnya, ketidaksetaraan tidak bisa di hadapi semata-mata dengan rencana nasional. Persoalan pemerintah ekonomi global, dan regulasi kekuatan perusahan, juga harus di hadapi secara langsung, sekalipun mungkin problematis dan rumit. Persoalan-persoalan itu merupakan substansi bab kesimpulan.
F.    MENERIMA GLOBALISASI SECARA SERIUS
    Supremasi Ekonomi Global
    Managemen Ekologis Global
    Globalisasi dan Regulasi Kekuatan Perusahaan
    Perang Lama dan Perang Baru
    Demokrasi Global

SIGMUND FREUD


A. BIOGRAFI
Tokoh utama lain dalam ilmu sosial jerman di akhir tahun 1800-an dan awal 1800-an adalah Freud. Meski bukan sosiolog, ia mempengaruhi karya beberapa sosiolog (misalnya, Parson dan Norbert Elias) dan selanjutnya hingga ke para teoritis sosial (chodorow,1990; Elliot, 1992; Keye, 1991;Kurzweil, 1995).Freud lahir di Freiberg, di kota Astro-Hongaria, 6 Mei 1856. Tahun 1859 keluarganya pindah ke wina dan taun 1873 Freud masuk Fakultas kedokteran Universitas Wina.Freud lebih tertarik pada sains ketimbang kedokteran dan bekerja di labotarium fisiologi. Ia menyelesaikan studi kedokterannya dan setelah meninggalkan labotarium tahun 1882 ia bekerja di sebuah rumah sakit dan kemudian membuka praktik spesialis penyakit syaraf.Ferud-lah yang pertama kali mengemukakan hipnosisdalam upanya meneliti sejenis gangguan saraf yang sekarang di kenal histeria. Teknik analisanya di pelajari dari Jeans Martin Charcot di Paris tahun 1885. kemudian ia menerapkan teknik yang di rintis oleh Joseps Breuer, rekannya seorang dokter dari Wina. Dengan teknik ini gejala histeria akan lenyap jika pasien mau menceritakan seluruh keadaan sejak dari awal munculnya gejala itu. Tahun 1895, bersama Breuer, Freud menerbitkan buku dengan serentetan implikasi revolusioner seperti Histeria adalah bersifat psikologi (bukan fisiologi seperti yang dinyakini orang sebelumnya)dan terapinya memerlukan percakapan terus menerus tentang sebab yang sebenarnya. Demikianlah cara praktik dan psikoanalisis. Freud mulai bekerja sama dengan Breuer ketika ia hendak meneliti faktor seksual, atau lebih umum lagi faktor libido sebagai akar penyebab neuroris. Beberapa tahun kemudian Freud menyarikan teknik terapinya dan banyak sekali menulis tentang gagasan barunya ini.
Tahun 1902 Freud mulai mengumpulkan sejumlah muridnya dan mengadakan pertemuan sekali seminggu di rumahnya. Tahun 1903 atau 1904 orang lain (seperti Carl jung) mulai menggunakan gagasan Freud dalam praktik psikiatri mereka. Tahun berikutnya di mulai kongres psikoanalisis pertama dan setahun kemudian dimulai periode penyebaran pengetauan psikoanalisis. Segera setelah lembaga penyebaran pengetahuan psikoanalisis ini terbentuk, bidang psikoanalisis ini pun terpecah karena Freud bentrok dengan orang seperti Carl jung. Mereka keluar dari lembaga awal itu dan membentuk kelompok mereka sendiri. Perang dunia 1 memperlambat perkembangan psikoanalis, tetapi setelah tahun 1920 ilmu ini berkembang pesat. Dengan kemunculan nazisme pusat kajian psikoanalisis piundah ke Amerika dan berlanjut hingga kini. Tetapi, Freud tetapi di Wina hingga nazi merebut Wina 1938 karena ia adalah keturunan yahudi. Tanggal 4 Juni 1938 Freud meninggalkann Wina segera setelah membayar uang tebusan dan presiden Roosevelt memohon pengampunan Freud . Freud menderita kangker rahang sejak 1923 dan meninggal di london 23 September 1939.

PIERRE BOURDIEU

A.  BIOGRAFI
Pierre Bourdieu memegang kedudukan prestisius dalam sosiologi di College de France (jankisn, 1992) dia lahir di kota kecil selatan selatan Prancis pada 1930, ayahnya pegawai negeri, dan Bourdieu tumbuh di keluarga menengah ke bawash. Pada awal 1950- an dia masuk sekolah prestisius di paris, Ecole Normale Superieure. Akan tetapi dia menolak untuk menulis tesis, sebagian karena ia keberatan dengan kualitas pendidikannya yang sedang-sedang saja dan keberatan terhadap struktur sekolah yang otoriter, dia aktif dalam menentang orientasi komunis yang kuat yang di anut oleh sekolahnya.

Bourdieu mengajar sebentar di sekolah provinsi, tetapi masuk wajib  militer pada tahun 156 dan menghabisdkan waktu dua tahun di aljazair bersama tentanra perancis. Dia menulis sebuah buku tentang pengalamannya dan tetap berada di aljazair selama dua tahun setelah wajib militernya usai. Dia kembali ke prancis pada 1960 dan bekerja sebagai asisten di Universitas Paris selama setahun. Daia mengikuti kuliah antropologi Leve-strauss di College de France dan bekerja sebagai asisten untuk sosiolog Raymond Aron. Bourdieu pindah ke Universitas Lille selama tiga tahun dan kembali menduduki  posisi yang sangat kuat sebagai Direktur Studi di L’Ecole Practique Des hautes Etudes pada 1964.

Selama tahun tahun selanjutnya Bourdieu menjadi Figur utama di paris, Prancis dan lingkaran intelektual. Karnyanya berpengaruh terhadap sejumlah bidang yang berbeda, termasuk pendidikan, antropologi, dan sosiologi. Dia mengumpulkan kelompok murid pad a1960-an, dan sejak itu para pengikutnya berkolaborasi dengannya dan membuat kontribusi intelektual. Pada 1968 Centre de Sosiologie Europeenne di didirika dan Bourdieu menjadi di rekrutnya. Bersama asosiasi ini muncul usaha terbitan yang unik, Actes de Rechercheche en Sciences Sociales, yang menjadi outlet penting untuk karya-karya Bourdieu dan pendukungnya.

Ketika Raymond Aron pensiun pada 1981 kedudukan pimpinan College de France menjadi lowong, dan sebagian besar sosiolog terkemuka prancis (misalnya, Raymond Boudon dan Alain Touraine) bersaing untuk mendudukinya. Akan tetapi, kedudukan itu jatuh ke tangan Bourdieu (jankins, 1992). Sejak saat itu Bourdieu menjadi pengarang yang lebih prolifik ketimbang sebelumnya, dan reputasi terus menunjang.

Salah satu aspek yang paling menarik dari Bourdieu adalah cara di mana ide-idenya, terkadang seca eksplisit dan terkadang implisit, berbentuk dialog antar perorang. Misalnya, banyak ide-ide awalnya di susun dalam bentuk dialog antar dua sarjana terkemuka pada masa ia masih belajar – Jean Paul Sartre dan Claude Levi-Strauss.dari eksistensialisme Sartre, Bourdieu mendapatkan pemahaman yang kuat tenatang aktor sebagai kreator dunia sosialnya. Akan tetapi, Bourdieu merasa bahwa Sartre melangkah terlampau jauh dan memberi terlalu banyak kekuasaan pada aktor dan dalam proses itu dia mengabaikan batasan Struktur terhadap para aktor itu.karena tertarik pada struktur, Bourdieu beralih ke karya strukturalis terkemuka, Levi Strauss. Pertama-tama Bourdieu menganut orintasinya; dalam kenyataannya, dia pernah mendiskripsikan dirinya sebagai” Strukturalis yang bahagia”(di kutip dalam Jankins, 1992;12), akan tetapi, beberapa riset awalnya membawanya kekesimpulan bahwa strukturalisme adalah sama terbatasnya dengan eksistensialisme, meski dalam arah yang berbeda. Dia berkeberatan dalam fakta bahwa para strukturalis memandang diri mereka sebagai pengamat istimewa terhadap orang lain yang di asumsikan akan di kontrol oleh struktur yang mereka sadari. Bourdieu mulai meremehkan bidang yang semata-mata menfokuskan diri pada batasan struktur, dan mengatakan sosiologi;

Barang kali tak akan berharga sedikit pun jika semata-mata berniat membuka kawat yang mengaktifkan individu yang di amati- jika ia melupakan bahwa ia berhubungan dengan manusia, bahkan mereka yang tak tahu aturannya-jika, singkatnya, sosiologi tidak memulihkan makna tindakan kepada aktor.( Bourdieu, di kutip dalam Robbins, 1991;37)

Bourdieu mendefinisikan salah satu tujuan dasarnya dalam reaksi terhadap akses strukturalisme ”Niat saya adalah mengembalikan kehidupan nyata aktor yang di lenyapkan di atngan Levi-Strauss dan strukturalis lainnya….yagn menganggap sebagai epifenomena struktur”(di kutip dalam jenkins, 1992;17-18). Dengan kata lain, Bourdieu ingin mengintegrasikan setidaknya sebagian dari eksistensialisme Sartre dengan strukturalisme Levi-strauss.

Pemikiran Bourdieu juga banyak di bentuk oleh teroi Marxian dan Marxis. Seperti yang kita lihat,banyak mahasiswa, Bourdieu keberatan tentang akses dari Marxis dan dia kemudian menolak ide Marxisme struktural. Sementara Bourdieu tidak dapat di anggap sebagai seorangMarxis, jelas dalam ide-idenya ada pengaruh dari teori Marxis. Yang paling menonjol adalah penekanannya pada praktik (praksis)dan keinginan untuk mengintegrasikan teori dengan praktik (riset) dalam sosiologinya.(dapat di katakan bahwa Bourdieu mengerjakan “praxeologi”bukannya eksistensialisme atau strukturalisme).ada juga pengaruh liberalions dalam karyanya di mana dia dapat di katakan tertarik untuk membebaskan orang dari dominasi politik dan kelas. Tetapi, sebagaiman kasus Sartre dan Levi Strauss, Bourdieu paling baik di lihat sebagai pencipta ide–idenya sendiri dengan menggunakan Marx dan Marxis sebagai titk tolaknya.

Ada jejak pengaruh teroi lainnya dalam karnya-karyanya, khususnya Weber dan teoritis sosiologi prancis terkemuka, Emile Durkhaime. Akan tetapi, Bourdieu menolak di cap sebagai Marxian, Weberian, Durkheimian, atau yang lainya. Dia menganggap label semacam itu bersifat membatasi, terlalu menyederhanakan, dan berbenturan dengan karnya-karyanya. Dalam satu pengetian , Bourdieu mengembangkan ide-idenya dalam dialog Kritis yang di mulai ketika dia mesih mahasaiswa dan berlanjut sampai sekarang:”segala sesuatu yang telah saya lakukan dalam sosiologi dan antropologi telah saya kerjakan dengan menentang apap yang di ajarkan kepada saya”( Bourdieu dan Wacquat, 1992;204) Bourdieu meninggal di usia 71 tahun pada 23 januari 2002.