A. BIOGRAFI
B. JALAN KETIGA DAN PARA KRITIKUS
Reaksi – reaksi kritis
Kritikus-kritikus anglo – saxon
Para kritikus:sebuah ringkasan
Karena para komentator yang di sebutkan di atas berasal dari posisi yang berbeda-beda, maka ada beragam kritik yang mereka kemukakan. Namun observasi-observasi kritik bisa di kelompokkan menjadi rangkaiaan kategori yang terbatas. Mereka menyatakan bahwa jalan ketiga adalah:
1. sebuah proyek politik yang tidak jelas, sulit ndi pikirkan dan arahnya tidak menentu. Karena siapa tau apayang di lawan para politisi jalan ketiga tidak jelas, adalah sulit untuk mengatakan apa tujuan mereka.
2. gagal mempertahankan suatu pandangan yang tepat terhadap kiri dan karenanya, baik di sengaja atau tidak, terjatuh kedalam bentuk konservatisme.para pendukung jalan ketiga mendefinisikan diri mereka sebagai kiri tengah (center left), tetapi kenyataan secara sederhana bergerak ke kanan.
3. menerima kerangka dasar neoliberalisme, khusus berkenaan dengan pasar global. Globalisasi dan revolusi informasi oleh para kritikus secara tepat di kaitkan sebagai concern kunci politik jalan ketiga. Namun menurut mereka, jalan ketiga menerima globalisasi sebagai sesuatu yang demikian adanya (given).
4. pada dasarnya adalah proyek Anglo – Saxon, memperlihatkan karakteristik masyarakat di mana ia di munculkan. Istilah ‘jalan ketiga’ di bangkitkan kembali oleh para politisi dan intelektual di negara-negara yang sistem kesejahteraannya berkembang secara lemah, dan ketidak merataan nampak lebihnyata di bandingkan tempat-tempat lain.
5. tidak memiliki kebijakan ekonomi yabng khas, kecuali membiarkan pasar untuk mengatur hal – hal pokok. Demokrasi sosial gaya lama memiliki strategi ekonomi yang koheren, dengan di dasarkan pada intervensi negara dalam pasar, menuntun managemen dan kerja penuh.
6. bersama dengan dua pesaing utamanya, jalan ketiga tidak memiliki cara yang efektif untuk menghadapi persoalan – persoalan ekologis, hanya memberikan pengakuan terhadapnya. Dalammenerima globalisasi, politik jalan ketiga begitu saja konsekuensi destruktif yang di timbulkan oleh berkembangnya ekonomi dunia terhadap lingkungan.
C. DEMOKRASI SOSIAL DAN JALAN KETIGA
Kiri Dan Pasar
Lawan Dan Musuh
Politik Jalan Ketiga dan Konservatisme Moral
Politik Jalan Ketiga
D. PEMERINTAHAN, NEGARA DAN STRATEGI EKONOMI
Jalan Ketiga, Negara Dan Pemerintahan
Komunitarianisme Dan Pemerintahan
Politik Jalan Ketiga Dan Globalisasi Ekonomi
Ekonomi Pengetahuan
Persoalan Fleksibilitas
Kapital Sosial
Kesimpulan
Reformasi pemerintahdan negara, sebagai tema inti politik jalan ketiga, sangat terkait dengan perubahan-perubahan ekonomi yang di tandai dengan ekonomi pengtahuan.di dunia kontemporer, berkebalikan dengan apa yang di kemukakan oleh neoliberal, kita lebih membutuhkan pemerintah dari sebelumnya. Namun, pemerintah tersebut itu harus melacak pengaruh Globalisasi dan memperlebar baik yang di bawah maupun di atas level negara-bangsa. Di dunia yang begerak dengan cepat, pemerintah dan negara juga perlu mempercepat langkahnya, dan bersifat demokratik dan transparan
Intervensi pemerintah dalam wilayah ekonomi, berbeda dengan intervensi di masa lalu. Mereka yang termasuk dalam kiri lama selalu mengatakan “aturlah-aturlah”, dan pengaturah kehidupan ekonomi,dalam beberapa hal dan konteks, merupakan keniscayaan. Tetapi deregulasi juga sama pentingnya dalam area di mana pembatasan menghambat inovasi, penciptaan lapangan kerja atau tujuan-tujuan ekonomi dasar lainnya. Pemerintah bukan hanya mengendalikan pasar dan perubahan teknologi-tugas penting yang juga diembannya adalah membentu mereka bekerja untuk kebaikan sosial. Untuk melakukan hal itu, sering kali pemerintah harus memanfaatkan sumber masyarakat sipil: sumber-sumber itu di perlukan kembli bagi pemerintahan yang efektif.seluruh pertimbangan juga berkaitan dengan persoalan ketidaksetaraan, yang sekarang akan sayta bahas.
E. PERSOALAN KETIDAKSETARAAN
Membandingkan Ketidaksetaraan
Pajak Dan Redistribusi
Ketidaksetaraan Dan Negara Kesejahteraan
Kemiskinan Dalam Waktu Yang lama
Eksklusi Sosial Pada Bagian Atas
Kesimpulan
Kualitas-kualitas yang khas dari pendekatan jalan ketiga terhadap ketidak setaraan, mudah untuk di ringkas. Pendekatan ini memiliki concern terhadap kesetaraan dan pluralisme, memberikan penekanan pada model egalitarianisme dinamis.pada dasarnya ia memfokuskan kepada kesamaan kesempatan,tetapi juga menekankan bahwa hal ini mengandaikan redistribusi ekonomi. Ia berusaha merespon pengaruh-pengaruh yang berubah terhadap ketidak setaraan dan juga pola-pola yang sedang berubah. Negara, termasuk negara kesejahteraan, menurutnya, tidak hanya “bereaksi” terhadap ketidak setaraan dan kemiskinan. Ia masuk ke dalam situasi kehidupan individu dan kelompok – kelompok terkait.
Restruktirasi sistem kesejahteraan mesti memiliki beberapa tujuan – menghematbiaya ketika di perlikan, tetapi juga beraksi terhadap kondisi-kondisi sosial dan ekonomi yang baru dan menanggulangi akibat-akibat yang buruk yang karenannya negara kesejahteraan muncul. Kebijakan sosial dan ekonomi tidak bisa lagi di perlukan seolah kebudayaan berada pada bagian yang terpisah.biaya sosial mestidinilai dari segi konsekuensi-konsekuensinya terhadap ekonomi secara keseluruhan- salah satu alasan mengapa kebijakan kesejahteraan untuk kerja(walfere – to - work )di beri peran utama. Eksklusi sosial mensti di teliti dengan seksama dan bereaksi terhadap mereka yang termasuk kelompok bawah dan atas. Pendefinisian ulan ketidaksetaraan dalam kaitan dengan eksklusi pada kedua level tersebut, sesuai dengan pendangan dinamais terhadap deprivasi dan kemewahan.
Sebagaimana dalam wilayah kebijakan polotik lainnya, ketidaksetaraan tidak bisa di hadapi semata-mata dengan rencana nasional. Persoalan pemerintah ekonomi global, dan regulasi kekuatan perusahan, juga harus di hadapi secara langsung, sekalipun mungkin problematis dan rumit. Persoalan-persoalan itu merupakan substansi bab kesimpulan.
F. MENERIMA GLOBALISASI SECARA SERIUS
Supremasi Ekonomi Global
Managemen Ekologis Global
Globalisasi dan Regulasi Kekuatan Perusahaan
Perang Lama dan Perang Baru
Demokrasi Global